Tag: #badan pusat statistik

  • Hingga Juli 2024, 7,75 Juta Wisman Datangi Indonesia

    Hingga Juli 2024, 7,75 Juta Wisman Datangi Indonesia

    JATIMPEDIA, Jakarta –  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia selama periode Januari – Juli 2024 mencapai 7,75 juta. Jumlah ini naik 20,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    “Jumlah kunjungan wisatawan asing  hingga Juli 2024 ini merupakan yang tertinggi sejak 2020,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dikutip Selasa (3/9/2024).

    Sementara itu, kunjungan turis asing pada Juli 2024 saja mencapai 1,31 juta kunjungan atau meningkat 9,42 persen dibandingkan Juni 2024. Jumlah ini juga naik 16,91 persen dibandingkan Juli 2023.

    Jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia selama Juli 2024 didominasi oleh wisman berkebangsaan Malaysia sebanyak 177,71 ribu kunjungan (13,56 persen), diikuti oleh wisman berkebangsaan Australia sebanyak 166,92 ribu (12,73 persen), China 126,11 ribu (9,62 persen), dan Singapura 102,32 ribu (7,81 persen).

    Bandara Ngurah Rai di Bali dan Soekarno-Hatta di Banten tercatat menjadi pintu masuk utama moda angkutan udara dengan kunjungan wisatawan bule terbanyak. Keduanya berkontribusi 90,21 persen atau mencapai 897,25 ribu kunjungan. Dalam rata-rata lama tinggal, turis yang meninggalkan Indonesia pada Juli 2024 telah menghabiskan waktu selama 8,10 malam di Indonesia.

    Berdasarkan kelompok kebangsaan, wisman yang berasal dari negara-negara Asia Tenggara memiliki rata-rata lama tinggal paling singkat selama 3,67 malam, sedangkan wisman yang berasal dari Afrika memiliki rata-rata lama tinggal paling lama selama 15,74 malam.

    Sementara itu, dilihat berdasarkan kebangsaan, rata-rata lama tinggal terlama tercatat pada wisman berkebangsaan Yaman selama 35,75 malam.(raf)

  • Tiga Negara Ini Jadi Destinasi Healing Warga +62 Selama Juli 2024

    Tiga Negara Ini Jadi Destinasi Healing Warga +62 Selama Juli 2024

    JATIMPEDIA, Surabaya – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan nasional (wisnas) atau warga RI yang doyan jalan-jalan ke luar negeri meningkat sebanyak 917,804 perjalanan pada Juli 2024. Dan negara tujuan warga +62 (Indonesia) ini adalah Malaysia, Arab Saudi, dan Singapura.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan angka tersebut tercatat naik 7,23 persen dibandingkan dengan Juni 2024. Bahkan, tercatat meningkat 12,46 persen dibandingkan Juli tahun lalu.
    Adapun periode libur sekolah, jelas Pudji, turut mendorong peningkatan perjalanan wisnas pada bulan Juli 2024 ini. “Kemudian secara kumulatif jumlah perjalanan Wisnas di sepanjang Januari hingga Juli 2024 mencapai 5,342,902 perjalanan atau meningkat 22,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata Pudji dalam konferensi pers di kantornya, Senin (2/9).
    Meskipun meningkat, Pudji membeberkan bahwa jumlah perjalanan wisnas hingga Juli 2024 ini tercatat masih lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama saat sebelum pandemi. Dilihat dari negara tujuannya, warga RI cenderung doyan jalan-jalan tiga negara. Meliputi, Malaysia, Arab Saudi, dan Singapura. Di mana, paling tinggi sebesar 33,14 persen banyak yang pergi ke Malaysia.
    “Jika kita lihat negara tujuan utama wisatawan nasional pada Juli 2024 negara yang paling banyak dikunjungi Wisnas Indonesia adalah Malaysia yaitu sebesar 33,14 persen, kemudian disusul oleh Arab Saudi 18,33 persen, dan Singapura 12,86 persen,” jelasnya.
    Jika dibandingkan bulan sebelumnya, Pudji mengungkapkan proporsi kunjungan Wisnas ke Arab Saudi kembali mengalami peningkatan. Adapun hal ini didorong utamanya karena jemaah haji yang sudah kembali ke tanah air.
    “Total proporsi kunjungan ketiga negara ini terhadap total perjalanan Wisnas mencapai 64,33 persen,” ungkapnya.
    Sementara itu, dilihat dari moda transportasi yang digunakan warga RI lebih suka menggunakan moda transportasi udara sebanyak 79,1 persen. Kemudian, disusu dengan mode transportasi laut yaitu sebesar 14,4 persen dan mode transportasi darat yaitu sebesar 6,5 persen.
    Pudji menyebut, terdapat sekitar 726.000 perjalanan wisnas melalui udara dan angka tersebut lebih tinggi sekitar 6,32 persen jika dibandingkan dengan bulan Juni 2024.
    “Dalam hal pintu kedatangan WisNus, Bandara Soekarno-Hatta berada di posisi pertama yaitu sekitar 473.000 perjalanan kemudian disusul Pelabuhan Batam di Kepulauan Riau dan juga Bandara Kualanamu di Sumatera Utara,” pungkasnya. (cin)
  • Ekspor Jatim Pada Juli 2024 Naik Hingga 27,45 Persen

    Ekspor Jatim Pada Juli 2024 Naik Hingga 27,45 Persen

    JATIMPEDIA, Surabaya – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) mencatat nilai ekspor Jatim pada Juli 2024 sebesar 2,41 miliar dolar AS atau naik hingga 27,45 persen dibanding Juni 2024 yang sebesar 1,89 miliar dolar AS.

    Kepala BPS Jatim Zulkipli menyatakan nilai ekspor sebesar 2,41 miliar dolar AS tumbuh 57,08 persen dibandingkan Juli 2023.

    “Secara kumulatif yaitu Januari sampai Juli 2024 nilai ekspor Jatim mencapai 14,56 miliar dolar AS,” katanya di Surabaya, Jawa Timur, Senin.

    Zulkipli menuturkan secara struktur ekspor Jatim menurut sektor pada Juli 2024 masih didominasi oleh sektor industri pengolahan yang merupakan penyumbang terbesar yaitu sebesar 2,15 miliar dolar AS atau 89,26 persen.

    Setelah sektor industri pengolahan berikutnya adalah sektor minyak dan gas sebesar 0,14 miliar dolar AS atau 5,6 persen, sektor pertanian sebesar 0,12 miliar dolar AS atau 4,88 persen, serta sektor pertambangan dan lainnya yaitu 0,006 miliar dolar AS atau 0,26 persen.

    Sementara itu, tiga terbesar kelompok non migas yang berkontribusi dalam mendorong ekspor adalah perhiasan atau permata, tembaga, serta kayu dan barang dari kayu.

    Golongan perhiasan dan permata merupakan komoditas penyumbang terbesar pada ekspor Juli 2024 yaitu mencapai 508,83 juta dolar AS, kemudian tembaga sebesar 188,72 juta dolar AS, serta lemak dan kayu dan barang dari kayu 144,58 juta dolar AS.

    Dibandingkan kondisi Juni 2024, golongan perhiasan dan permata naik 173,64 persen yaitu dari Rp185,95 juta dolar AS, golongan tembaga turun 8,87 persen yaitu dari 207,09 juta dolar AS, serta golongan kayu dan barang dari kayu tumbuh 18,95 persen dari 121,55 juta dolar AS.

    Tujuan ekspor perhiasan dan permata adalah Jepang 56,06 persen dan Swiss 18,95 persen, untuk tembaga diekspor ke Vietnam 29,09 persen dan Malaysia 24,03 persen, sedangkan kayu dan barang dari kayu diekspor ke Amerika Serikat 23,23 persen dan Jepang 19,84 persen.

    Selanjutnya untuk pangsa pasar non migas pada Juli 2024, ekspor non migas Provinsi Jatim utamanya ditujukan ke Jepang sebesar 0,44 miliar dolar AS, ke Tiongkok 0,3 miliar dolar AS, ke Amerika Serikat 0,3 miliar dolar AS, dan ke Malaysia 0,1 miliar dolar AS.

    Sedangkan pangsa ekspor Jatim ke ASEAN mencapai 15,56 persen dari total ekspor non migas atau senilai 0,35 miliar dolar AS sementara kawasan tujuan ekspor non migas lainnya yaitu ke Eropa sebesar 6,06 persen atau 0,14 miliar dolar AS.

    “Total transaksi secara kumulatif sampai Juli 2024 dengan pangsa pasar ke ASEAN 18,21 persen atau senilai 2,54 miliar dolar AS sedangkan ke Eropa 6,45 persen atau 0,9 miliar dolar AS,” ujar Zulkipli.(eka)

  • Agustus 2024, Inflasi di Kota Malang 0,04 Persen

    Agustus 2024, Inflasi di Kota Malang 0,04 Persen

    JATIMPEDIA, Malang – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang menyatakan kenaikan biaya pendidikan perguruan tinggi sebesar 1,33 persen memberikan andil 0,05 persen terhadap inflasi sebesar 0,04 persen di wilayah tersebut pada Agustus 2024.

    Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin di Ngalam Command Center (NCC), Kota Malang, Senin, menyatakan, masa penerimaan mahasiswa baru (maba) memberikan pengaruh pada banyaknya jumlah pembayaran biaya pendidikan perguruan tinggi.

    “Pada Agustus 2024 Kota Malang mengalami inflasi 0,04 persen,” kata Umar.

    Selain biaya pendidikan, BPS juga mencatat kenaikan 12,51 persen harga cabai rawit dari bulan sebelumnya, yang memberikan andil sebesar 0,04 persen terhadap inflasi di Kota Malang.

    “Penyebab peningkatan harga cabai rawit salah satunya karena menurunnya panen,” ucap dia.

    Selain itu, inflasi juga didorong kenaikan tarif komoditas dominan lainnya, seperti bensin 0,68 persen, kopi bubuk 4,53 persen, emas perhiasan 1,31 persen, angkutan udara 3,47 persen, kontrakan rumah 0,47 persen dan minyak goreng 0,98 persen.

    Kemudian, kenaikan juga terjadi pada komoditas blus wanita sebesar 4,19 persen, dan sigaret kretek mesin (SKM) 0,38 persen.

    Umar menyatakan ada beberapa komoditas utama yang turut menahan laju inflasi, yakni penurunan harga daging ayam 3,51 persen, daun bawang 37,25 persen, jagung manis 17,68 persen, dan telur ayam ras 2,71 persen.

    Lalu ada penurunan harga jeruk 10,45 persen, tomat 18,90 persen, kangkung 17,54 persen, sawi putih 26,55 persen, dan bayam 17,33 persen.

    “Bawang merah juga mengalami deflasi pada Agustus 2024 sebesar 21,37 persen,” ucapnya.

    Berdasarkan data dari BPS, inflasi di Kota Malang menjadi yang tertinggi jika dibandingkan dengan beberapa daerah di Jawa Timur. Sementara untuk inflasi terendah tercatat terjadi di Kabupaten Gresik 0,01 persen.

    Untuk daerah dengan deflasi terendah terjadi di Kota Probolinggo dengan 0,03 persen dan deflasi terdalam terjadi di Kabupaten Bojonegoro sebesar 0,23 persen.

    Secara year on year inflasi di Kota Malang mencapai 1,88 persen. Angka itu masih di bawah Jawa Timur dengan 2,05 persen dan Nasional 2,12 persen.(sat)

  • BPS : Impor Susu Hingga Juli 2024 Naik 7,63 Persen

    BPS : Impor Susu Hingga Juli 2024 Naik 7,63 Persen

    JATIMPEDIA, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi impor susu sepanjang tahun ini terhitung Januari hingga Juli 2024 meningkat sebesar 7,63 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, secara kumulatif Januari-Juli impor susu memang mengalami peningkatan. Namun, kode HS 0401 itu sebetulnya mengalami penurunan sebesar 48,22 persen secara bulanan atau month to month (MtM) maupun secara tahunan atau year on year (YoY) sebesar 61,58 persen.

    “Impor susu atau yang masuk ke dalam kode HS 0401 secara YoY (tahunan) mengalami penurunan 48,22 persen dan secara MtM juga turun 61,58 persen. Namun secara kumulatif impor susu naik sebesar 76,3 persen,” kata Amalia dalam rilis statistik, dikutip Senin (19/8).

    Untuk diketahui impor susu kode HS 0401 merupakan susu dan produk susu yang tidak dipekatkan maupun tidak mengandung tambahan gula atau bahan pemanis lainnya. Sementara itu, impor susu dan produk susu yang dipekatkan atau kode HS 0402 mengalami kenaikan 0,05 persen secara tahunan (yoy) dan naik sebesar 3,25 persen secara bulanan (mtm).

    Meski begitu, Amalia tetap mengklaim bahwa kedua HS impor susu itu sama-sama mengalami penurunan secara tahunan. Di mana secara kumulatif impor susu kode HS 0402 turun sebesar 14,37 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    “Impor susu yang masuk ke dalam kode HS 0402 ini yoy-nya naik 0,05 persen, tapi mtm turun 3,25 persen. Secara kumulatif impor susu yang masuk ke dalam kategori HS 0402 ini juga mengalami penurunan 14,37 persen,” pungkasnya. (raf)

  • Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 0,47 Miliar Dolar AS

    Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 0,47 Miliar Dolar AS

    JATIMPEDIA, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Neraca Perdagangan Barang Indonesia mengalami surplus sebesar 0,47 miliar dolar AS atau turun sebesar 1,92 miliar dolar AS secara bulanan.

    “Surplus Juli ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya ataupun dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya,” ujar Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti dalam acara Berita Resmi Statistik di Jakarta, Kamis.

    Amalia menyampaikan surplus neraca perdagangan Juli 2024 ini ditopang oleh surplus pada komoditas non migas yaitu sebesar 2,61 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang surplus utama adalah bahan bakar mineral, terutama batu bara, lemak dan minyak nabati, serta besi dan baja.

    Surplus neraca perdagangan non migas Juli 2024 ini, lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan lalu maupun bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

    Pada saat yang sama, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit sebesar 2,13 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan minyak mentah.

    “Defisit neraca perdagangan migas bulan Juli 2024 lebih dalam dari bulan sebelumnya ataupun bulan yang sama tahun lalu,” kata Amalia.

    BPS juga mencatat Indonesia mengalami surplus neraca perdagangan dengan beberapa negara, dan tiga terbesarnya adalah Amerika dengan nilai 1,27 miliar dolar AS, India 1,23 miliar dolar AS dan Filipina 740 juta dolar AS.

    Komoditas penyumbang surplus pada neraca perdagangan barang dengan Amerika antara lain perlengkapan elektronik serta bagiannya dan pakaian serta aksesoris.

    Dengan India, surplus disumbangkan oleh bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati serta besi dan baja, sedangkan Filipina melalui komoditas kendaraan dan bagiannya, bahan bakar mineral serta besi dan baja.

    Namun demikian, Indonesia juga mengalami defisit neraca perdagangan dengan beberapa negara. Adapun tiga terdalam tercatat dengan Tiongkok sebesar 1,7 miliar dolar AS, Australia sebesar 602 juta dolar AS dan Singapura 402 juta dolar AS.

    Secara kumulatif hingga Juli 2024, surplus neraca perdagangan barang Indonesia mencapai 15,92 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 5,28 miliar dolar AS dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.(raf)

  • BPS : Nilai Impor Juli 2024 Naik 17,82 Persen

    BPS : Nilai Impor Juli 2024 Naik 17,82 Persen

    JATIMPEDIA, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia Juli 2024 mencapai 21,74 miliar dolar AS, naik 17,82 persen dibandingkan Juni 2024 atau naik 11,07 persen dibandingkan Juli 2023.

    Plt Kepala BPS Amalia A Widyasanti mengatakan impor migas Juli 2024 senilai 3,56 miliar dolar AS, naik 8,78 persen dibandingkan Juni 2024 atau naik 13,59 persen dibandingkan Juli 2023.

    “Impor nonmigas Juli 2024 senilai 18,18 miliar dolar AS, naik 19,76 persen dibandingkan Juni 2024 atau naik 10,60 persen dibandingkan Juli 2023,” ujar Amalia di Jakarta, Kamis.

    Dari sepuluh golongan barang utama nonmigas Juli 2024, mesin/peralatan mekanis dan bagiannya mengalami peningkatan terbesar senilai 555,4 juta dolar AS (21,25 persen) dibandingkan Juni 2024.

    Sementara golongan instrumen optik, fotografi,
    sinematografi, dan medis menjadi satu-satunya golongan barang utama nonmigas yang menurun 58,7 juta dolar AS (11,75 persen).

    Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Juli 2024 adalah Tiongkok 38,97 miliar dolar AS (35,49 persen), Jepang 7,88 miliar dolar AS (7,18 persen), dan Thailand 5,73 miliar dolar AS (5,21 persen). Sedangkan Impor nonmigas dari ASEAN 19,59 miliar dolar AS (17,84 persen) dan Uni Eropa 7,09 miliar dolar AS (6,45 persen).

    Data BPS juga mencatat, seluruh komponen golongan penggunaan barang selama Juli 2024 mengalami peningkatan nilai impor apabila dibandingkan bulan sebelumnya.

    Golongan bahan baku/penolong meningkat 2,35 miliar dolar AS (17,21 persen), diikuti oleh barang modal 636,1 juta dolar AS (21,21 persen) dan barang konsumsi 298,3 juta dolar AS (16,79 persen).

    Sementara selama Januari-Juli 2024, hanya golongan barang modal yang mengalami penurunan senilai 1,8 juta dolar AS atau 0,01 persen. Sementara golongan bahan baku/penolong dan barang konsumsi meningkat masing-masing senilai 2,44 miliar (2,60 persen) dan 638,4 juta dolar (5,38 persen).

    Neraca perdagangan Indonesia Juli 2024 mengalami surplus 0,47 miliar dolar AS terutama berasal dari sektor nonmigas 2,60 miliar dolar AS, tetapi tereduksi oleh defisit sektor migas senilai 2,13 miliar dolar AS.(raf)

  • BPS: Inflasi Juli 2024 Capai 2,13 Persen

    BPS: Inflasi Juli 2024 Capai 2,13 Persen

    JATIMPEDIA, Jakarta –  Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan inflasi tahunan Indonesia pada Juli 2024 tercatat sebesar 2,13 persen (year-on-year/yoy).

    “Tingkat inflasi tahunan pada Juli 2024 adalah sebesar 2,13 persen atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 103,88 pada Juli 2023 menjadi 106,09 pada Juli 2024,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Kamis.

    Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan utamanya didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 3,66 persen dan memberikan andil sebesar 1,04 persen terhadap inflasi umum.

    Komoditas dengan andil inflasi terbesar pada kelompok ini adalah beras dan sigaret kretek mesin yang masing-masing memberikan andil inflasi 0,47 persen dan 0,12 persen.

    Komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi cukup besar adalah cabai rawit (0,09 persen), gula pasir (0,06 persen), kopi bubuk (0,05 persen), serta cabai merah, sigaret kretek tangan, dan sigaret putih mesin (masing-masing 0,04 persen).

    Sementara komoditas lain di luar kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang memberikan andil inflasi cukup signifikan adalah emas perhiasan dengan andil 0,27 persen.

    Bila ditinjau berdasarkan komponen, inflasi harga bergejolak tercatat sebesar 3,63 persen yoy, inflasi harga diatur pemerintah 1,47 persen yoy, dan inflasi inti 1,95 persen yoy.

    Amalia menyebut tren inflasi tahunan terjadi di seluruh wilayah, di mana inflasi tertinggi terjadi di Papua Pegunungan (5,09 persen). Kemudian, disusul oleh Papua Tengah (4,16 persen), Sulawesi Utara (4,03 persen), Gorontalo (3,07 persen), Maluku Utara (2,96 persen), Papua Barat (2,83 persen), dan Kepulauan Riau (2,81 persen).

    Sementara inflasi terendah terjadi di Kepulauan Bangka Belitung (0,84 persen), Nusa Tenggara Timur (0,85 persen), dan Papua (0,91 persen).

    Capaian inflasi tahunan Indonesia pada Juli 2024 lebih rendah dibandingkan proyeksi yang ada. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan inflasi tahunan Juli 2024 berada di kisaran 2,24 persen yoy. Prediksi itu disebabkan oleh stabilnya inflasi inti dan inflasi harga yang diatur pemerintah, sementara IHK kelompok harga bergejolak melanjutkan tren penurunannya, sejalan dengan musim panen dan berakhirnya fenomena El Nino.

    Josua memproyeksikan tingkat inflasi pada akhir tahun 2024 berkisar 3,08 persen dibandingkan 2,61 persen pada 2023. Namun, jika pemerintah memutuskan untuk menunda penerapan cukai plastik dan minuman kemasan berpemanis, ia memperkirakan tingkat inflasi dapat berada di bawah 3 persen pada akhir 2024.

    “Hal ini akan mendukung Bank Indonesia dalam menurunkan BI-rate ketika terjadi penurunan suku bunga kebijakan global, terutama di AS,” ujarnya.(raf)

  • Impor Jatim Juni 2024 Tembus 2,22 Miliar Dolar AS

    Impor Jatim Juni 2024 Tembus 2,22 Miliar Dolar AS

    JATIMPEDIA, Surabaya –  Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) mencatat total impor pada Juni 2024, yang mencapai 2,22 miliar dolar AS. Tingginya impor ini disumbang bahan baku/penolong yakni sebesar 1,49 miliar dolar AS atau 67,13 persen dari .

    “Secara kumulatif impor kita sudah mencapai 14,35 miliar dolar AS sampai Juni ini atau naik 6,41 persen dibandingkan kondisi yang sama Januari-Juni 2023,” katanya di Surabaya.

    Zulkipli menuturkan nilai impor periode Juni itu juga turun 14,77 persen persen secara bulanan (month to month) namun tercatat mengalami kenaikan 1,43 persen secara tahunan (year on year/y-o-y).

    Selain bahan baku/penolong, terdapat juga barang modal yang menjadi pendorong impor yaitu sebesar 0,13 miliar dolar AS atau 5,67 persen serta barang konsumsi sebesar 27,2 persen atau 0,6 miliar dolar AS.

    Apabila diurutkan berdasarkan kode golongan barang harmonized system (HS), nilai impor periode Juni 2024 terbesar yakni untuk pembelian mesin dan peralatan mekanis 149,47 juta dolar AS, disusul serealia 140,12 juta dolar AS, serta plastik dan barang dari plastik sebesar 113,41 juta dolar AS.

    Negara tujuan utama impor mesin dan peralatan mekanis adalah Tiongkok sebesar 47,42 persen dan Amerika Serikat sebesar 7 persen, untuk impor serealia utamanya dari Kanada 29,54 persen dan Ukraina 16,92 persen, serta untuk impor plastik dan barang dari plastik utamanya berasal dari Tiongkok 38,59 persen, dan Thailand 14,23 persen,

    Lebih lanjut, untuk pangsa pasar impor non migas utamanya berasal dari Tiongkok sebesar 0,5 miliar dolar AS, Amerika Serikat 0,15 miliar dolar AS, Brasil 0,08 miliar dolar AS, dan Kanada 0,08 miliar dolar AS.(eka)

  • BPS : Nilai Tukar Petani Jatim Juli 2024 Naik 1,26 Persen

    BPS : Nilai Tukar Petani Jatim Juli 2024 Naik 1,26 Persen

    JATIMPEDIA, Surabaya –  Badan Pusat Statistik  Jawa Timur mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur di bulan Juli 2024 mengalami kenaikan  sebesar 1,26 persen dibandingkan bulan Juni 2024.

    Kepala BPS Jatim, Zulkipli menjelaskan bahwa kenaikan NTP tersebut dipicu oleh kenaikan NTP di hampir seluruh subsektor pertanian kecuali subsektor peternakan yang turun -1,05 persen. ” Subsektor tanaman pangan naik paling tinggi sebesar 2,49 persen, diikuti subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,95 persen, subsektor perikanan naik 0,65 persen, dan subsektor hortikultura naik 0,44 persen,”jelasnya, saat menyampaikan  BRS, di kantornya, Kamis(1/8/2024).

    Untuk harga gabah di tingkat Petani dengan kualitas GKP pada bulan Juli 2024, BPS Jatim mencatat mengalami kenaikan sebesar 5,04 persen dibanding Juni 2024. Demikian juga dengan harga gabah kualitas GKG naik sebesar 3,63 persen.

    BPS juga menyampaikan harga beras di tingkat penggilingan untuk semua kualitas pada bulan Juli 2024 mengalami kenaikan dibanding Juni 2024. Beras kualitas premium naik sebesar 3,04 persen, medium naik 2,08 persen dan beras luar kualitas atau kualitas rendah naik sebesar 0,90 persen.

    Sementara itu, catatan ekspor Jatim, Zulkipli menyampaikan bahwa pada Juni 2024, total nilai ekspor Provinsi Jawa Timur mencapai 1,89 miliar dolar AS dan impor mencapai 2,22 miliar dolar AS. Sehingga Provinsi Jawa Timur mengalami defisit sebesar 0,32 miliar dolar AS pada bulan Juni 2024.

    Pada Juni 2024 , nilai ekspor Jawa Timur mengalami penurunan secara bulanan dan secara tahunan. Penyumbang utama nilai ekspor adalah tembaga yang pada Juni 2024 memberikan peranan sebesar 11,70 persen.

    Nilai impor juga mengalami penurunan secara bulanan dan secara tahunan. Penyumbang utama nilai impor adalah kelompok mesin dan peralatan mekanis yang pada Juni 2024 memberikan peranan sebesar 9,15 persen. Neraca perdagangan barang kembali mengalami defisit pada Juni 2024. (eka)