Tag: #Badan pangan nasional

  • Bapanas Dorong BULOG Maksimalkan Serapan Gabah Saat Panen Raya

    Bapanas Dorong BULOG Maksimalkan Serapan Gabah Saat Panen Raya

    JATIMPEDIA, Surabaya – Kepala Badan Pangan Nasional(Bapanas) Arief Prasetyo Adi mendorong Perum BULOG untuk mengoptimalkan panen raya yang akan berlangsung dalam 2-3 bulan ke depan. Ini sebagai momentum guna memperkuat ketahanan pangan nasional.

    BULOG, sambung Arief, harus dapat memaksimalkan serapan hasil panen petani dalam negeri di masa panen raya itu. “Tentunya dengan tetap menjaga kualitas beras yang diterima agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, terutama menyangkut kadar air,” ujar Arief usai meninjau Gudang Perum BULOG Tambak Aji, Semarang, Jawa Tengah, seperti dalam keterangan tertulis, Minggu (5/1/2025).

    Dikatakannya, keberhasilan penyerapan beras domestik tidak hanya berdampak pada penguatan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang berkualitas. Pada saat yang sama juga menjadi langkah konkret dalam mendukung kesejahteraan petani.

    “Apalagi kita mau setop impor beras di 2025 ini.Jadi sangat penting BULOG menjaga kualitas gabah dan beras. Kadar air harus benar-benar dijaga.Ini demi untuk kualitas.Kita harus cek itu benar-benar,” pintanya.

    Arief menambahkan, berdasarkan Rapat Terbatas Kabinet yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto pada 30 Desember 2024 lalu, pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dari Rp 6.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 6.500 per kg.

    “Dengan itu, BULOG harus memastikan proses penyerapan dilakukan dengan harga yang baik menyesuaikan HPP yang telah ditetapkan pemerintah, sehingga sedulur petani mendapatkan manfaat yang adil dari hasil jerih payah mereka dan tetap semangat untuk produksi seterusnya,” kata Arief. (raf)

  • Jadi Lembaga Otonom, BULOG Diminta Fokus Urusi Pangan

    Jadi Lembaga Otonom, BULOG Diminta Fokus Urusi Pangan

    JATIMPEDIA, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto meminta manajemen Perum BULOG melakukan transformasi kelembagaan. Nantinya Perum BULOG fokus menjadi badan otonom yang berada langsung di bawah Presiden.

    Namun, konsekuensinya, Perum BULOG tidak lagi diperkenankan menjalankan kegiatan komersial atau bisnis. “Kami berharap (transformasi) bisa lebih cepat, tapi ada banyak aspek yang harus diselesaikan, termasuk regulasi seperti PP 13 Tahun 2015 tentang Perum BULOG,” kata Direktur Utama Perum BULOG, R. Wahyu Suparyono di Jakarta, Kamis (21/11/2024).

    Adapun, Perum BULOG saat ini merupakan perusahaan pelat merah yang berada di bawah Kementerian BUMN. Dengan transformasi ini, maka Perum BULOG akan diubah menjadi badan otonom yang berada langsung di bawah Presiden.

    Di sisi lain, Wahyu menegaskan, proses transformasi BULOG menjadi lembaga yang langsung berada di bawah Presiden ini tentunya membutuhkan waktu. “Targetnya 2025 kami masih menggunakan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) BUMN. Jadi kita sebagai operator tetap jalan. Kalau enggak nanti berhenti dong penyerapan gabah, penyerapan beras,” terangnya.

    “(Tupoksi sebagai) BUMN pangan tetap jalan, tapi tim transformasi nanti akan dibentuk dengan Keppres. Konsepnya sudah kita siapkan,” tambah Wahyu.

    Dia juga menyampaikan, transformasi kelembagaan ini akan membawa BULOG lebih dekat dengan petani dan fokus pada stabilisasi harga pangan melalui dukungan APBN. “Nanti konsepnya itu kita dapat APBN. Dengan APBN itu sebagai stabilisasi, ya kita bisa langsung stabilisasi. Beli dari petani, beli dari petani gula, petani jagung. Ini memperkuat fungsi kami sebagai stabilisator,” jelas dia.

    Meski perubahan ini dinilai positif, namun kenyataannya ada tantangan terkait pengelolaan tugas yang dikhawatirkan tumpang tindih dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

    “Nanti itu akan dibahas lebih lanjut. Kami hanya menyiapkan konsep, urgensinya, dan strukturnya untuk diusulkan ke presiden,” papar Wahyu.

    Terkait rencana pengubahan lembaga BULOG yang lepas dari BUMN, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan, transformasi tersebut perlu dilakukan agar BULOG tidak lagi menyerap komoditas pangan dengan skema komersial. Mantan Menteri Perdagangan ini juga memastikan pembahasan mengenai perubahan lembaga BULOG masih akan dilakukan pekan depan.

    “BULOG harus kembali transformasi lembaganya, enggak bisa komersial lagi. Kalau komersial beli jagung, gabah, dan lain-lain kadang-kadang itu itung-itungan. BULOG untung atau rugi, kalau rugi dipaksa ya susah,” pungkasnya. (raf)

  • Bapanas Komitmen Stabilkan Harga Cabai untuk Petani

    Bapanas Komitmen Stabilkan Harga Cabai untuk Petani

    JATIMPEDIA, Jakarta –  Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan komitmennya untuk membantu produsen cabai dalam mengatasi permasalahan harga demi stabilitas pasar dan kesejahteraan petani.

    “Bapanas mengumpulkan pelaku usaha cabai dan stakeholder terkait dalam forum rapat koordinasi (Rakor) Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasokan (SPHP) Cabai,” ungkap Arief, Rabu (16/10/2024).

    Rakor ini diadakan sebagai respons terhadap surat terbuka dari Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Jawa Timur kepada Presiden RI mengenai fluktuasi harga cabai di tingkat produsen. Arief menekankan perhatian pemerintah terhadap kepentingan produsen tanaman pangan, termasuk cabai.

    “Dukungan pemerintah untuk petani tidak pernah surut agar mereka terus bersemangat meningkatkan produktivitas. Saat ini, kondisi cabai nasional mengalami over supply akibat panen raya serentak, terutama di Jawa Timur,” jelasnya.

    Menanggapi situasi ini, Bapanas telah menyiapkan skema mobilisasi pangan ke daerah-daerah yang masih mengalami harga cabai tinggi. “Kami juga mendorong kementerian dan lembaga agar para ASN berbelanja cabai langsung dari produsen,” tambahnya.

    Dalam Rakor SPHP Cabai, tiga daerah sentra cabai yang sedang panen raya dapat menghasilkan total hingga 200 ton cabai per hari. Banyuwangi mampu memproduksi sekitar 100 ton, sedangkan Jember dan Probolinggo masing-masing menghasilkan 50 ton per hari.

    Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), cabai merupakan salah satu komoditas sayuran yang menyumbang produksi terbesar pada tahun 2023, dengan rincian cabai besar (10,64 persen), cabai rawit (10,31 persen), dan cabai keriting (7,94 persen).

    Bapanas terus mempercepat program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) untuk mengalihkan stok pangan melimpah dari daerah sentra produksi ke daerah yang mengalami defisit stok atau harga tinggi. Hingga minggu pertama Oktober 2024, realisasi FDP khusus cabai mencapai 36.840 kilogram, terdiri dari Cabai Merah Keriting (CMK) 31.686 kg dan Cabai Rawit Merah (CRM) 5.154 kg.

    Capaian FDP cabai pada tahun 2024 meningkat signifikan, mencapai 66,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Total realisasi FDP cabai pada akhir Desember 2023 tercatat sebesar 22.085 kg.

    Ke depan, Bapanas berencana memperluas FDP cabai hingga ke wilayah Papua, mengingat banyak kabupaten/kota di sana mengalami lonjakan harga CMK dan CRM di tingkat konsumen.(raf)

  • Bapanas Bangun 346 Unit Kios Pangan

    Bapanas Bangun 346 Unit Kios Pangan

    JATIMPEDIA, Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) dilaporkan sudah membuat sebanyak 346 unit kios pangan. Ratusan kios ini tersebar di 21 provinsi dan 88 kabupaten/kota.

    “Terkait dengan kios pangan. Kami sudah membuat kios pangan,” ucap Sekretaris Utama (Sestama) Bapanas, Sarwo Edhy dalam keterangannya.

    Sarwo menyampaikan jumlah kios tersebut merupakan realisasi sejak awal Januari hingga 21 September 2024. Adapun kios pangan ini dibuat mengimbangi kenaikan gejolak harga di tingkat pasar.

    Ia mengatakan, kios pangan ini menjual bahan pokok penting dengan harga relatif murah. Sebab, bahan pokok tersebut bersumber langsung dari para petani yang mengirimkan ke kios pangan.

    Lebih lanjut, Ia meminta, agar para kepala daerah juga membuat kios-kios pangan di daerahnya. Terutama bagi daerah yang belum sama sekali memilikinya.(cin)

  • Bulog Diminta Bapanas Serap Kedalai Petani Lokal

    Bulog Diminta Bapanas Serap Kedalai Petani Lokal

    JATIMPEDIA, Jakarta –  Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta Perum Bulog menyerap kedelai hasil produksi petani lokal. Langkah ini diharapkan bisa mendongkrak harga kedelai yang sedang jatuh saat ini.

    “Kami berharap juga pada Bulog. Agar bisa menyerap kedelai ini,” ucap Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo.

    Nyoto mengatakan, Bapanas tidak hanya melakukan penugasan pada Bulog untuk menyerap beras petani. Tapi juga pada komoditas kedelai.

    Ia meminta, dengan situasi ini penyerapan kedelai oleh Bulog bisa lebih ditingkatkan lagi. Sehingga para petani kedelai mendapatkan harga yang wajar.

    Diketahui, berdasarkan data Bapanas harga kedelai anjlok 13,69 persen dari harga acuannya. Harga rata-rata komoditas ini sebesar Rp9.300 kilogram, sedangkan acuannya Rp10.775 per kg.(raf)

  • Awal 2025, RI Berpotensi Alami Defisit Beras 3 Juta Ton

    Awal 2025, RI Berpotensi Alami Defisit Beras 3 Juta Ton

    JATIMPEDIA, Jakarta – Stok beras pada awal 2025 dikhawatirkan berpotensi defisit hingga 3 juta ton. Ancaman kekeringan stok beras sempat dialami  pada Januari – Februari 2024.

    “Kita menghadapi Januari-Februari yang paceklik atau belum panen dengan defisit konsumsi produksi nasional sekitar 3 juta ton. Bulan Maret kita masuk Ramadan, Ramadan maju,” kata Dirut Perum BULOG Bayu Krisnamurthi dalam Rapat Dengar Oendapat dengan Komisi IV DPR RI yang disiarkan secara virtual di Jakarta, Rabu (4/9/2024).

    Mengingat ada potensi defisit stok beras hingga 3 juta ton, Perum BULOG pun mengharapkan agar pemerintah memberikan penugasan lebih awal untuk mendatangkan beras impor guna mengantisipasi defisit 3 juta ton yang diprediksi terjadi pada awal tahun depan. “Karena terus terang Maret itu Ramadan maju, makanya buat saya ini hal yang mungkin perlu kita antisipasi bersama,” ujarnya.

    Meski demikian, dia memastikan stok beras hingga akhir tahun dapat mencukupi kebutuhan nasional. Bayu menuturkan, pemerintah hingga saat ini telah mengamankan sekitar 1,35 juta ton beras, dan sebanyak 900.000 ton beras impor akan masuk ke Indonesia dalam waktu dekat.

    “Pengadaan dalam negeri kami pakai skenario optimis 200.000 lagi, sehingga akhir tahun dari sisi pasokan kita mungkin akan punya 2,45 juta sekitar 2,5 juta ton [beras],” tuturnya.

    Sebagai informasi, pemerintah telah menetapkan kuota impor beras sebanyak 3,6 juta ton di 2024. Perum BULOG telah mendatangkan sebanyak 2,4 juta ton beras impor hingga akhir Juli 2024. Adapun, Bulog akan segera melakukan kontrak untuk mendatangkan 300.000 ton beras impor.

    Dengan demikian, total beras impor yang telah diamankan BUMN Pangan ini mencapai 2,7 juta ton. Perum BULOG juga mendapat komitmen untuk memasok sekitar 900.000 ton beras ke Indonesia.

    Dia mengharapkan, keseluruhan penugasan dapat masuk ke Indonesia sebelum Desember 2024. “Jadi totalnya kira-kira 2,7 juta ton [yang sudah masuk ke Indonesia] sehingga sisanya 900.000 ton lagi dari 3,6 juta ton, kita berharap semuanya akan bisa masuk sebelum Desember 2024,” pungkasnya.  (cin)

  • Stok Beras Aman, Bulog Masih Simpan 1,37 Juta Ton di Gudang

    Stok Beras Aman, Bulog Masih Simpan 1,37 Juta Ton di Gudang

    JATIMPEDIA, Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan stok beras yang ada Perum Bulog saat ini mencapai 1,374 juta ton. Sebanyak 1,295 juta ton sudah berada di gudang-gudang Bulog, sedangkan sisanya 79 ribu ton dalam perjalan ke Indonesia.

    “Update stok beras Bulog 16 Agustus. Itu ada 1,374 sekian juta ton,” ucap Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Jakarta, Senin (19/8/2024).

    Andriko merinci 79 ribu ton tersebut merupakan bagian dari pengadaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) melalui impor. Adapun realisasinya pengadaan impor saat ini sudah mencapai 2,439 juta ton.

    Sedangkan pengadaan dari dalam negeri untuk CBP tercatat sebanyak 621 ribu ton. Sementara untuk yang kebutuhan komersial sebanyak 173 ribu ton.

    Lebih lanjut Andriko menyebutkan total  CBP yang ada di Bulog saat ini mencapai 1,290 juta ton. Kemudian sisanya 83 ribu ton merupakan stok beras komersil. (cin)

  • Bapanas Klaim Sudah Gelar 5.569 Gerakan Pangan Murah

    Bapanas Klaim Sudah Gelar 5.569 Gerakan Pangan Murah

    JATIMPEDIA, Jakarta – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan telah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) hingga awal Juli 2024. Demikian disampaikan Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo.

    Menurut dia, pihaknya terus berupaya mendorong pemerintah daerah untuk terus melaksanakan GPM. “Kegiatan ini telah berlangsung di 37 provinsi dan 446 kabupaten/kota,” ucapnya.

    Nyoto menyebutnya kegiatan GPM terbanyak terjadi pada Maret 2024 sebanyak 2.049 kali. Kemudian pada April 2024 sebanyak 1.004 kali dan Februari 2024 sebanyak 838 kali.

    Berikutnya pada Juni 2024 dengan pelaksanaan 564 kali dan Januari 2024 sebanyak 518 kali. Sedangkan pada Mei 2024 mencapai 430 kali dan pada Juli 2024 sebanyak 241 kali.

    Menurut Nyoto, Bapanas telah mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan GPM dan pengendalian inflasi di daerah. Sehingga dia berharap pemerintah daerah bisa terus menyusun jadwal pelaksanaan GPM yang akan datang. (raf)

  • Pj. Gubernur Jatim Apresiasi Laboratorium Keliling dari Bapanas

    Pj. Gubernur Jatim Apresiasi Laboratorium Keliling dari Bapanas

    JATIMPEDIA, Surabaya –  Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mendampingi kunjungan kerja Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi ke Pasar Nambangan Surabaya, Sabtu (22/6) pagi.

    Dalam kunjungan tersebut, Pj. Gubernur Adhy mengapresiasi kehadiran laboratorium keliling dari Bapanas yang hadir langsung untuk melakukan pemeriksaan _sample_ acak berbagai produk pangan yang diambil dari beberapa penjual di Pasar Nambangan.

    Menurutnya, kehadiran laboratorium keliling berupa mobil ini melengkapi upaya pemerintah dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan masyarakat yang tak hanya menjamin adanya _food security_ tapi juga menjamin dari sisi _food safety_ nya.

    “Kalau biasanya kita fokus pada _Food Security_ atau ketersediaannya, maka sekarang sudah melangkah lebih jauh lagi, yaitu keamanaan atau kesehatannya _Food Safety_ ,” ungkap Adhy.

    Adhy mengatakan, keberadaan Laboratorium keliling dari Bapanas RI memiliki manfaat yang sangat luar biasa. Dengan alat yang lengkap dan proses cepat menggunakan Rapid Test, bisa segera diketahui kandungan berbahaya di dalam bahan pangan baik dari tumbuhan maupun hewan.

    “Dalam sekejap kita bisa melihat apakah mengandung oksida dan pestisida berlebihan untuk tumbuhan. Serta apakah mengandung formalin untuk bahan baku hewan. Dan ini secara rutin seminggu sekali,” tuturnya.

    Dengan keberadaan Laboratorium Keliling ini juga, Adhy berharap akan meningkatkan kepercayaan pembeli kepada penjual, bahwa bahan pangan mereka aman dikonsumsi dan terjamin dari kandungan bahan pangan yang membahayakan.

    Terlebih, hal tersebut juga diharapkan bisa menjadi budaya atau kebiasaan baik bagi penjual maupun pembeli untuk selalu memperhatikan keamanan bahan pangan yang mereka terima.

    “Sehingga mereka menjadi yakin bahwa ini makanannya sehat semua. Kalau terjadi sesuatu tidak normal, mengandung pestisida berlebihan, maka kita akan cari sumber-sumbernya atau mekanisme dari distribusinya yang memang bermasalah,” tegasnya.

    “Terima kasih Pak Kepala Bapanas, mobilnya sangat berfungsi untuk melakukan tes hampir semua pasar dan rencananya kita akan terapkan terus di berbagai pasar di Jawa Timur,” imbuhnya.

    Tidak hanya itu, dalam kesempatan yang sama Adhy juga ikut mengecek langsung harga berbagai kebutuhan pokok, diantaranya beras, telur, minyak goreng, bawang merah, bawang putih hingga cabai merah. Ia menegaskan bahwa hampir seluruh harga bahan pokok terpantau masih stabil kecuali Cabai Merah yang masih menjadi PR.

    “Alhamdulillah, dari sekian bahan pokok di Jawa Timur semuanya stabil kecuali cabai merah dan menjadi PR kami,” pungkas Pj Gubernur Adhy.

    Sementara itu, Kepala Bapanas RI Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa Laboratorium Keliling dari Bapanas ini diharapkan bisa menjaga keamanan pangan bagi masyarakat.

    “Sifatnya memang keliling, melakukan tes secara acak bagi bahan pangan yang biasanya tidak terlacak keamanannya. Kali ini fokusnya, selain _Food Security_ juga _Food Safety_. Alhamdulillah hasilnya negatif semua,” katanya.

    Terkait dengan harga bahan pokok di Pasar Nambangan Surabaya, Arief menyebut bahwa harga bahan pokok masih terpantau stabil.

    “Hasil cek langsung kita, harganya sangat baik. Beras premium tidak lebih dari Rp 15.000, beras Medium di bawah Rp 12.500. Bawang merah, bawang putih juga terpantau aman. Yang jadi catatan adalah Minyak Kita yang harus terus dipantau ketersediaannya,” terangnya.

    “Kami berharap, para pedagang beras bisa membeli beras langsung dari kios-kios Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang ada di Pasar Nambangan mengingat harganya yang sangat terjangkau,” pungkasnya. (ind)

  • Bapanas : Realisasi Penyaluran Beras SPHP Bulan Mei 729 Ribu Ton

    Bapanas : Realisasi Penyaluran Beras SPHP Bulan Mei 729 Ribu Ton

    JATIMPEDIA, Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa sebanyak 729 ribu ton beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah terealisasi ke konsumen sepanjang Januari hingga 29 Mei 2024.

    “Per 29 Mei, realisasi beras SPHP di tingkat konsumen telah menyentuh angka 729 ribu ton dari target 1,2 juta ton (pada 2024),” kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Senin.

    Selain kepada konsumen, Arief juga mengatakan bahwa realisasi beras SPHP ke ritel modern mencapai 50 ribu ton dengan tiga besar penyaluran yakni ke Indomaret, Indogrosir dan Alfamart.

    “Melalui Perum Bulog, Bapanas telah menugaskan pelaksanaan beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHP baik di tingkat konsumen dan ritel modern,” ujarnya.

    Arief menuturkan selain SPHP pihaknya juga menjalankan program intervensi lainnya dalam bentuk Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menjadi instrumen andalan penstabilan kondisi pangan nasional.

    Selama kurun Januari sampai Mei, total GPM telah dilaksanakan sebanyak 4.695 kali di 37 provinsi dan 410 kabupaten/kota.

    “Ini akan terus diintensifkan terutama menjelang HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) Idul Adha pada Juni,” tutur Arief.

    Lebih lanjut, Arief menyatakan pemerintah terus mewujudkan kestabilan pasokan dan kewajaran harga pangan pokok strategis, utamanya dalam jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha 2024.

    “Kami di Badan Pangan Nasional rutin melakukan analisa kondisi harga pangan secara nasional, termasuk di tingkat konsumen. Data harga-harga tersebut merupakan himpunan dari total 1.503 enumerator se-Indonesia mulai dari tingkat produsen, konsumen sampai grosir,” ungkap Arief.

    Arief menekankan beras SPHP yang digelontorkan pemerintah ditujukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, serta untuk memastikan akses masyarakat terhadap pangan tetap terjaga.

    Oleh karena itu, dia meminta pedagang dan pelaku usaha agar tidak mengoplos beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) serta tidak menjual di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan. (raf)