Tag: #sumenep

  • Kemenhub Catat 358 Pemudik Gratis Naik Kapal Situbondo-Sumenep

    Kemenhub Catat 358 Pemudik Gratis Naik Kapal Situbondo-Sumenep

    JATIMPEDIA, Situbondo – Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Panarukan Situbondo, Jawa Timur, keberangkatan kedua kapal cepat mudik gratis mengangkut sebanyak 358 pemudik dari Pelabuhan Jangkar ke Pulau Sapudi dan Raas, Kabupaten Sumenep, Madura, Selasa.

    Kepala KSOP Kelas IV Panarukan Situbondo Herlan Apriliyanto mengungkapkan Kapal Ekspres Bahari 8B yang merupakan program Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini dihadirkan untuk mengurai penumpukan pemudik pada arus mudik Lebaran 2025 di Pelabuhan Jangkar Situbondo.

    “Keberangkatan kapal cepat mudik gratis ini adalah tahap kedua dan hari ini ada 358 penumpang/pemudik tujuan Pulau Raas dan Sapudi,” ujarnya di sela mengecek penumpang di atas kapal cepat di dermaga Pelabuhan Jangkar, Situbondo.

    Herlan merinci dari 358 penumpang itu 279 pemudik diantaranya merupakan kuota mudik gratis atau tiket gratis, sedangkan sisanya 79 orang penumpang menggunakan tiket reguler atau berbayar.

    “Jadi tiket gratis kapal cepat tujuan Pulau Sapudi pada hari ini sebanyak 100 tempat duduk, dan 179 tempat duduk untuk pemudik tujuan Pulau Raas,” katanya.

    Menurut Herlan, Kapal Ekspres Bahari 8B itu akan melayani tiga kali trip penyeberangan dari Pelabuhan Jangkar ke Pulau Raas dan Pulau Sepudi selama arus mudik dan balik Lebaran 2025.

    Pada tanggal 16 Maret 2025 atau keberangkatan perdana, kata Herlan, kapal cepat mudik gratis ini mengangkut sebanyak 292 orang penumpang ke Pulau Raas.

    “Trip ketiga Kapal Ekspres Bahari 8B melayani mudik pada 24 Maret mendatang, memang kuota tiket gratis terbatas,” katanya.

    Informasinya, tiket reguler kapal cepat rute Pelabuhan Jangkar ke Pulau Raas dan Sapudi Rp180.000 per orang dan untuk eksekutif dan Rp210.000 untuk VIP.

    Kapal Ekspres Bahari 8B yang disediakan Kemenhub itu hanya menempuh perjalanan sekitar dua jam dari Pelabuhan Jangkar ke Pulau Raas, dibandingkan kapal feri yang membutuhkan waktu sekitar empat hingga lima jam. (sat)

  • Disnaker Sumenep Imbau Perusahaan Bayar THR Maksimal H-7 Lebaran

    Disnaker Sumenep Imbau Perusahaan Bayar THR Maksimal H-7 Lebaran

    JATIMPEDIA, Sumenep – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sumenep mengintruksikan kepada setiap perusahaan untuk menyediakan Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan bagi buruh kerja.

    Karena THR termasuk dalam hak pekerja, dan perusahaan harus memperhatikan ketentuan tekhnis penyaluran THR tersebut.

    Kepala Bidang Pelatihan, Produktifitas, dan Hubungan Industrial Disnaker Sumenep Eko Ferryanto mengatakan, pemerintah telah mengatur tentang mekanisme pembagian THR keagamaan bagi pekerja. Seperti nilai besarannya dan jenis tunjangan yang diberikan.

    “THR keagamaan yang harus diberikan kepada pekerja tidak boleh berupa barang harus berupa uang dan tidak boleh dicicil. Pembayarannya paling lambat diserahkan tujuh hari sebelum lebaran,” terangnya, Selasa (18/3/2025).

    Menurutnya, tunjangan diberikan kepada pekerja yang mempunyai masa kerja satu bulan selama setahun. Nilai THR yang diberikan sudah diatur.

    Yakni, satu kali gaji untuk pekerja yang memiliki masa kerja 12 bulan atau lebih.

    Untuk pekerja yang belum sampai 12 bulan, tunjangan diatur secara proporsional.

    Rumus penghitungannya masa kerja dibagi 12 bulan dan dikalikan upah satu bulan.

    Artinya, setiap pekerja nilai tunjangannya tidak akan sama.

    “Tahun ini pemerintah juga mengatur agar para kurir dan pengemudi yang sistem kerjanya berbasis online mendapat bonus hari raya (BHR) keagamaan,” imbuhnya.

    Diketahui, Disnaker Kabupaten Sumenep juga membangun posko pengaduan THR bagi pekerja yang ingin mengadukan masalah tunjangan tersebut.(sat)

     

  • Tahun Ini Sumenep Perluas Areal Tanam 25.000 Hektar Lebih

    Tahun Ini Sumenep Perluas Areal Tanam 25.000 Hektar Lebih

    JATIMPEDIA, Sumenep – Kabupaten Sumenep, pada tahun 2025 ini menargetkan perluasan areal tanam untuk padi dan jagung mencapai puluhan ribu hektar.

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sumenep Chainur Rasyid mengatakan, untuk luas areal tanam padi ditargetkan 25.000 hektar. Sedangkan tanam jagung 937 hektar.

    “Kita memiliki luasan lahan yang cukup besar. Dan target areal tanam juga kita harapkan bisa tercapai,” kata Chainur Rasyid, Jumat (14/2/2025).

    Luas areal tanam itu tersebar pada beberpa kecamatan. Pembagian itu menyesuaikan dengan potensi setiap wilayah.

    “Seperti di Kecamatan Guluk-Guluk sampai bulan Februari sudah hampir mendekati target tanam 2025. Kita di musim penghujan ini dimaksimalkan terus untuk penanaman,” paparnya.

    Lanjut Chainur Rasyid, agar target perluasan areal tahap dapat tercapai koordinasi dengan Kodim dan Polres Sumenep terus dilakukan. Tujuannya memberikan sosialisasi kepada para petani.

    Pihaknya akan terus berupaya Kabupaten Sumenep menjadi lumbung pangan untuk kebutuhan nasional. Langkah itu sangat memungkinkan dengan potensi alam yang dimiliki Kabupaten Sumenep.

    “Harapan kami Sumenep menjadi lumbung pangan untuk kebutuhan nasional. Jadi kita tentu tetap membutuhkan keterlibatan semua pihak,” ujar Chainur Rasyid. (sat)

     

  • PDAM Sumenep Tahun Ini Ditarget Setor PAD Rp 500 Juta

    PDAM Sumenep Tahun Ini Ditarget Setor PAD Rp 500 Juta

    JATIMPEDIA, Sumenep – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sumenep menargetkan peningkatan signifikan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), dari Rp300 juta pada periode 2023-2024 menjadi Rp500 juta pada tahun ini. Langkah ini menjadi fokus utama dalam memperkuat stabilitas keuangan serta meningkatkan layanan kepada masyarakat.

    Direktur PDAM Sumenep, Febmi Noerdiansyah, memaparkan strategi yang akan diterapkan untuk mencapai target tersebut. Pencapaian target ini tidak hanya mengandalkan penyesuaian tarif air, tetapi juga melalui serangkaian strategi yang mencakup perluasan jaringan pelanggan serta peningkatan efisiensi operasional.

    “Untuk mencapai tujuan tersebut, PDAM Sumenep telah menyusun berbagai langkah strategis.

    Pertama, ekspansi pelanggan, kami akan mendorong lebih banyak masyarakat untuk berlangganan layanan PDAM guna meningkatkan basis pengguna,” ujarnya, Jumat (7/2/2025).

    Kemudian, efisiensi operasional, yang akan mengoptimalkan anggaran dan mengurangi pengeluaran yang tidak esensial agar kinerja perusahaan lebih efektif. Lalu, optimalisasi pendapatan, yaitu melakukan evaluasi berkala terhadap tarif air dengan tetap memperhatikan keseimbangan antara biaya produksi dan daya beli masyarakat.

    “Kami optimistis bahwa dengan penerapan strategi yang terencana dan kerja keras seluruh tim, target Rp 500 juta dapat direalisasikan,” ujarnya menambahkan. (sat)

  • Hari Ini Pemkab Sumenep Resmikan Tugu Keris Setinggi 17 Meter

    Hari Ini Pemkab Sumenep Resmikan Tugu Keris Setinggi 17 Meter

    JATIMPEDIA, Sumenep – Pembangunan tugu keris setinggi 17 meter yang berada di perbatasan Sumenep – Pamekasan akan segera diresmikan oleh Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, pada Kamis (30/1/2025).

    Proyek di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan itu menelan anggaran sebesar Rp2,5 miliar melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Sumenep.

    Salah satu warga setempat M. Subhan menyambut baik keberadaan tugu keris itu.”Saya sudah berfoto bersama keluarga di tugu-keris itu,” ungkapnya, Rabu (29/1/2025).

    Sebelumnya, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan bahwa tugu dibangun sebagai penegas bahwa Sumenep merupakan Kota Keris.

    “Keris menjadi identitas Sumenep. Kami memiliki empu terbanyak sedunia dan itu secara resmi diakui UNESCO,” ucap Fauzi.

    Menurut Fauzi, tugukeris tidak hanya penanda tentang julukan Sumenep, melainkan juga bentuk apresiasi terhadap para empu yang terus menjaga warisan budaya.

    “Nantinya, lokasi tugu yang berada di pintu masuk Kabupaten Sumenep juga akan difungsikan sebagai rest area. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” imbuhnya. (sat)

  • ​Batik Catra Rutan Sumenep Raih Penghargaan Askara Abinawa

    ​Batik Catra Rutan Sumenep Raih Penghargaan Askara Abinawa

    JATIMPEDIA, Sumenep – Pembinaan Batik Catra Rutan Sumenep dianugerahi penghargaan Askara Abinawa pada puncak perayaan HUT ke-21 Paguyuban #Ibu-ibu Pemasyarakatan (PIPAS).

    Penghargaan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Evi Agus Andrianto dan Deasy Mashudi kepada Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Jawa Timur Kadiyono di Jakarta pada 24 Januari 2025.

    Kepala Rutan Sumenep Ridwan Susilo menyampaikan rasa bangga atas penghargaan yang menjadi bukti nyata keberhasilan program pembinaan Batik Catra.

    “Penghargaan ini tidak hanya menjadi motivasi bagi kami di Rutan Sumenep, tetapi juga menginspirasi warga binaan untuk terus berkarya dan menunjukkan bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi halangan untuk berkontribusi. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung program ini,” kata Ridwan Susilo, Sabtu (25/1/2025).

    Dijelaskan, penghargaan Askara Abinawa diberikan sebagai bentuk apresiasi atas inovasi dan kreativitas warga binaan yang berhasil menciptakan motif batik tulis khas Sumenep dengan nilai seni tinggi.

    “Ini sekaligus membuktikan kemampuan mereka (warga binaan) dalam menghasilkan karya yang diakui secara resmi melalui hak paten,” imbuhnya.

    Melalui penghargaan ini, Rutan Sumenep berharap Batik Catra dapat terus berkembang sebagai ikon pembinaan yang tidak hanya membanggakan rutan, tetapi juga berkontribusi dalam melestarikan budaya lokal serta meningkatkan pemberdayaan warga binaan. (sat)

  • Sumenep Perketat Pengawasan Distribusi Pupuk Bersubsidi

    Sumenep Perketat Pengawasan Distribusi Pupuk Bersubsidi

    JATIMPEDIA, Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur membentuk tim khusus guna memperketat pengawasan distribusi pupuk bersubsidi dan mencegah terjadinya penyimpangan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab di wilayah itu.

    “Selain bertugas memperketat dalam melakukan pengawasan distribusi, tim ini juga menindaklanjuti temuan dugaan pelanggaran kepada pihak berwenang,” kata Kepala Bagian Perekonomian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDA) Pemkab Sumenep Dadang Dedy Iskandar di Sumenep, Jawa Timur, Jumat.

    Selain itu, tim gabungan yang terdiri dari unsur pemkab, polisi, TNI, Kejari dan DPRD Sumenep itu juga bertugas melakukan evaluasi, dan pembinaan kepada distributor dan kios pupuk.

    “Dasarnya ialah Peraturan Bupati Sumenep Nomor 62 Tahun 2023 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2024, dan Keputusan Bupati Sumenep Nomor 69 Tahun 2024 tentang Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Tahun 2024,” ujar Dadang.

    Sebelumnya pada tim gabungan yang diberi nama Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) ini telah melakukan pengawasan beberapa kios dan distributor pupuk bersubsidi di wilayah itu.

    Hasilnya, diketahui bahwa stok pupuk bersubsidi untuk bulan November 2024 aman.

    “Stok di gudang per 13 November 2024, pupuk urea tersedia 647 ton, dan NPK tersedia 492 ton. Kiriman juga setiap hari datang dari PT Pupuk Indonesia tanpa jeda libur bahkan sampai 31 Desember mendatang, dengan nilai total kiriman mencapai 1.000 ton per bulan,” kata Dadang.

    Selanjutnya tim melanjutkan pemantauan kepada kios di bawah naungan CV Adi Candra Sumekar, yaitu Kios Sinar Saudara di Kecamatan Saronggi, dan Kios Makmur di Kecamatan Bluto untuk memastikan distribusi lancar.

    “Di kedua kios, kita lakukan pengecekan atribut kios yang sesuai prosedur, seperti adanya papan atribut HET sesuai dengan Permendag yang berlaku. Soal proses distribusi, berdasarkan keterangan pihak kedua kios, tidak ada hambatan apapun dan petani bisa langsung menebus pupuk dengan hanya membawa KTP dan swafoto melalui aplikasi e-puber,” katanya menjelaskan.

    Selain itu, harga jual kepada petani juga sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni, untuk urea Rp2.250 per kilogram, dan untuk NPK Phonska Rp3 ribu per kilogram.

    Selain dalam rangka mencegah terjadinya kelangkaan pupuk, upaya memperketat pengawasan distribusi pupuk bersubsidi juga dalam rangka mendukung program swasembada pangan pemerintah pusat. (raf)

  • Beberapa Pulau di Madura Teraliri Listrik Ramah Lingkungan

    Beberapa Pulau di Madura Teraliri Listrik Ramah Lingkungan

    JATIMPEDIA, Sumenep –  PT PLN menghadirkan listrik 24 jam pada 13 pulau di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur,  dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT). Tiga belas pulau itu adalah Pagerungan Kecil, Tonduk, Paleyat, Saobi, Sabunten, Goa-Goa, Sakala, dan Masa Kambing.

    Kemudian, Kamirian, Saebus, Sadulang Besar, Sapangkur Besar, dan Saular. Kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang sudah beroperasi di pulau-pulau tersebut tidak sama, disesuaikan jumlah penduduknya, mulai dari 25 hingga 200 kilowatt peak (kWp).

    Manajer PLN UP3 Madura, Fahmi Fahresi mengatakan PLTS lebih efektif dan efisien daripada pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang harus membeli dan menyimpan bahan bakar secara teratur.

    “PLTS juga ramah lingkungan karena hanya menggunakan cahaya matahari untuk mendapatkan listrik. Sedangkan PLTD menggunakan solar yang mengeluarkan emisi karbon,” sambungnya, Rabu (16/10/2024).

    Menurut Fahmi, langkah ini merupakan komitmen PLN dalam mendukung pemerintah Indonesia untuk mencapai target nol emisi bersih pada tahun 2060.”Karena itu harus diperbanyak penggunaan PLTS,” pungkasnya.(sat)

  • Memandang Cemara Udang di Wisata Pantai Lombang

    Memandang Cemara Udang di Wisata Pantai Lombang

    JATIMPEDIA, Sumenep – Wisata Pantai Lombang dikenal dengan cemara udangnya yang tumbuh di sepanjang garis pantai. Mengapa diberi nama cemara udang?

    Yahh karena bentuk dahan yang melengkung menyerupai seperti udang. Pohon cemara udang ini memberikan kesejukan dan keteduhan bagi wisatawan yang berkunjung. Dan juga menciptakan pemandangan yang eksotis sehingga pantai Lombang berbeda dengan pantai lainnya.

    Seorang pengunjung, Melly menceritakan kepada RRI, dirinya lebih senang berwisata ke Pantai Lombang dibandingkan dengan pantai lainnya yang ada di daratan Sumenep. “Meskipun saya tidak sering kesini ya, dari beberapa pantai kayak slopeng, badur, kasogi saya senang di lombang. Saya rasa udaranya lebih sejuk, rindang. Mungkin karena banyak cemara udangnya yaa”, ungkapnya, Kamis (3/10/2024).

    Tidak hanya memberikan keteduhan dan keindahan, cemara udang juga berfungsi sebagai penahan angin laut yang kuat sehingga membuat suasana nyaman bagi pengunjung. Wisatawan seringkali mengabadikan momen dengan memanfaatkan latar belakang pohon cemara udang yang ikonik. Hal ini menambah daya tarik wisatawan lain untuk datang dan menikmati keindahan pantai ini.

    Dibalik keindahan dan eksotisme yang dimiliki pantai Lombang tetapi masih perlu perhatian lebih dari Pemkab Sumenep, seperti yang diungkap oleh ibu melly.

    “Saya pikir dibandingkan dengan pantai slopeng, pantai lombang lebih memiliki potensi sebagai destinasi wisata alam, ya tapi Pemkab harus banya berbenah, segera memperbaiki fasilitas penunjang yang telah rusak, seperti gazebo, toilet, dan tempat ibadah. Jadi wisatawan yang datang bisa memberikan kesan positif dan kembali lagi”, tegasnya. (sat)

  • Selain Kaya Oksigen, Ini Keistimewaan dan Pesona Pulau Gili Iyang

    Selain Kaya Oksigen, Ini Keistimewaan dan Pesona Pulau Gili Iyang

    JATIMPEDIA, Sumenep – Salah satu pulau yang ada di Jawa timur adalah Pulau Madura. Pulau dengan 4 kabupaten ini juga memiliki gugusan pulau – pulau kecil yang tersebar di wilayah kabupaten yang ada. Salahsatunya Pulau Gili Iyang

    Kabupaten Sumenep merupakan kabupaten yang memiliki gugusan pulau kecil terbanyak di Madura. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah Pulau di Kabupaten ujung Timur Pulau Madura ini mencapai 126, meliputi 48 pulau berpenghuni dan 78 pulau tak berpenghuni.

    Dari ratusan pulau yang ada, Pulau Gili Iyang adalah salah satu yang menawan dan memikat hati para wisatawan. Betapa tidak, pulau ini memiliki keindahan alam yang menakjubkan. Tapi bukan itu yang menjadi primadona, kandungan oksigen yang tinggi di udara Gili Iyang, menjadikan pulau ini terkenal hingga mancanegara.

    Pada tahun 2006, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melakukan pengukuran kadar oksigen di Gili Iyang. Pengukuran dilakukan pada 17 titik yang terdistribusi di seluruh Gili Iyang. Hasil pengukuran di semua titik menunjukkan hasil yang normal, kadar oksigen 20,9%.

    Berdasarkan referensi lain, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat menyatakan bahwa kadar oksigen di Gili Iyang terendah pada kisaran 20-23 %, dan tertinggi mencapai 27 %. Dari hasil penelitian tersebutlah, Gili Iyang kemudian dikenal sebagai pulau oksigen dan mulai banyak dikunjungi wisatawan.

    Saat berkunjung ke Gili Iyang, perbedaan yang begitu mencolok dibanding daratan yang lainnya adalah kesegaran udara di sana. Pulau ini minim polusi dan begitu rindang. Sepanjang jalan dan di pemukiman – pemukiman, disuguhi hijaunya pepohonan.

    Dari oksigen yang tinggi di Gili Iyang, wisata lainnya kini semakin dikembangkan. Batu Cangga, Gua Mahakarya dan Pantai Ropet menjadi tujuan lain dari para wisatawan.

    Indah dan menenangkan. Begitulah perasaan kita ketika menapakkan kaki di pulau ini. Tokoh masyarakat Gili Iyang, Ahyak Ulumudin menyampaikan, Gili Iyang selalu berbenah. Bukan hanya terpaku pada titik oksigen saja, akan tetapi upaya untuk mengembangkan potensi lainnya.

    “Kami bersama Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata red) yang ada, selalu berusaha mengembangkan Gili Iyang agar bukan hanya menjadi kunjungan wisata akan tetapi menjadi desa wisata,” ungkapnya.

    Gili Iyang, pulau oksigen yang menawan, pulau yang sehat karena minimnya polusi dan keindahan alamnya ini terus berbenah. Menjaga dan mempertahankan wisata yang ada. Semoga terus bisa dinikmati dan bisa lebih indah lagi. (sat)