JATIMPEDIA, Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, telah mengambil langkah administratif dengan melayangkan surat permohonan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) guna mendapatkan izin pelaksanaan rotasi jabatan di lingkup pemerintah daerah.
Tag: #sumenep
-
Mutasi Jabatan Pemkab Sumenep Tunggu Kemendagri
“Kami sudah mengajukan pengisian sejumlah posisi di internal Pemkab Sumenep. Namun, kami tidak memiliki kewenangan penuh. Segala keputusan akhir berada di tangan pemerintah pusat,” ujar Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Imam Hasyim, Jumat (23/5) pagi.Ia menambahkan, bahwa kewenangan Pemerintah Daerah sebatas mengusulkan nama-nama pejabat yang dianggap layak menduduki jabatan strategis di birokrasi daerah.“Kami hanya bertugas menyodorkan nama-nama calon. Persetujuan dan keputusan siapa yang akan dilantik sepenuhnya berada pada Kemendagri,” tegas Wabup Imam.Ketika ditanya kapan rotasi jabatan tersebut akan dilaksanakan, ia menjawab singkat namun meyakinkan.“Sudah dekat waktunya,” singkatnya.Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumenep, H. Dulsiam mengungkapkan, bahwa dirinya baru mengetahui adanya rencana mutasi tersebut saat mendengarkan jawaban Bupati terhadap pandangan umum fraksi dalam rapat paripurna.“Saya secara pribadi baru mendengar adanya rencana pengisian jabatan ini dari penjelasan Bupati saat menjawab pandangan fraksi-fraksi,” ucapnya.Sebagai politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), H. Dulsiam berharap agar proses pengisian jabatan dilakukan secara objektif dan mempertimbangkan kualitas serta kapabilitas para kandidat.“Pemilihan pejabat sebaiknya tidak didasarkan pada relasi atau kedekatan personal. Kita butuh tata kelola pemerintahan yang lebih profesional dan efektif,” tukasnya. (sat) -
Tahun Ini Pemkab Sumenep Raih Opini WTP ke-8 dari BPK RI
JATIMPEDIA, Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran 2024.
Opini tertinggi ini diraih untuk kedelapan kalinya secara berturut-turut, menandai konsistensi Pemkab dalam tata kelola keuangan yang akuntabel dan transparan.
Pengumuman capaian tersebut disampaikan dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sumenep, Selasa (20/5/2025), melalui penyampaian Nota Penjelasan terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024 oleh Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim.
“Syukur alhamdulillah atas perkenan Allah SWT dan kerja sama yang baik dari semua pihak, Pemerintah Kabupaten Sumenep kembali mendapatkan opini tertinggi, yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI yang ke-8 kalinya secara berturut-turut,” ujar KH. Imam Hasyim.
Ia menegaskan bahwa WTP bukan sekadar prestasi administratif, melainkan bentuk tanggung jawab moral atas pengelolaan keuangan publik.
“Pencapaian ini merupakan keharusan. Bahwa pengelolaan keuangan daerah harus dilaksanakan secara akuntabel dan profesional,” tambahnya.
Pemeriksaan LKPD oleh BPK RI mencakup Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Operasional, serta Catatan atas Laporan Keuangan.
Penilaian dilakukan berdasarkan kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), efektivitas pengendalian intern, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
“Capaian ini akan menjadi cambuk untuk terus meningkatkan kinerja. Kami ingin menjaga WTP ini agar berkelanjutan dan terus menjadi indikator tata kelola yang bersih,” kata KH. Imam Hasyim.(sat)
-
Awalnya Ritual Minta Ujan, Kini Tradisi Ojung Jadi Budaya Warga
JATIMPEDIA, Sumenep – Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar Festival Ojung 2025 di kawasan wisata Pantai Badur, Kecamatan Batuputih, Sumenep. Kegiatan ini diprakarsai bersama Komunitas Ojung Sapo’ Angin dan dirancang untuk memadukan pesona budaya lokal dengan keindahan alam pantai.
“Melalui festival ini, kami ingin agar pelestarian budaya tidak hanya menjadi tujuan utama, tetapi juga sebagai sarana promosi pariwisata Pantai Badur kepada khalayak luas,” ujar Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Imam Hasyim, Minggu (18/5).
Festival ini menjadi magnet bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, yang datang untuk menyaksikan pertunjukan unik tersebut.
Menurut Wabup Imam, pelaksanaan Festival Ojung bukan sekadar mempertontonkan tradisi, namun diharapkan mampu meningkatkan citra wisata Sumenep secara keseluruhan.
“Ini bukan hanya soal hiburan atau tontonan, tapi juga upaya strategis agar potensi wisata di daerah ini makin dikenal dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Pantai Badur pun disiapkan untuk menjadi destinasi wisata andalan di Kabupaten Sumenep. Dengan harapan, kehadiran festival ini mampu menggerakkan roda ekonomi lokal, terutama melalui pelibatan pelaku UMKM dan penyelenggaraan hiburan musik tradisional yang turut memeriahkan suasana.
Festival ini menampilkan tradisi Ojung, yakni permainan saling memukul tubuh dengan rotan oleh dua orang pemain yang bergantian menyerang. Pemenangnya adalah pemain yang berhasil memberikan lebih banyak pukulan mengenai lawannya.
Lebih dari sekadar pertunjukan, Ojung adalah warisan budaya yang sarat makna spiritual. Dalam kepercayaan masyarakat, tradisi ini sering digelar sebagai ritual permohonan hujan saat musim kemarau tiba, sekaligus penolak bala dari bencana alam.
“Ini adalah warisan leluhur yang tak boleh dilupakan. Di dalamnya ada doa, harapan, dan nilai-nilai kebersamaan,” ungkap Wabup Imam.
Sebanyak sepuluh petarung profesional, yang telah dikurasi oleh Paguyuban Ojung Sapo’ Angin, turut ambil bagian dalam festival ini. Selain itu, keterlibatan 14 desa dari Kecamatan Batuputih juga memberikan warna tersendiri. Mereka menyemarakkan acara dengan bazar produk lokal dari pelaku UMKM masing-masing desa.
Wabup Imam juga menekankan pentingnya partisipasi generasi muda dalam melestarikan budaya daerah sebagai wujud kecintaan terhadap jati diri dan tanah kelahiran mereka.
“Jika anak muda tidak mengenal budaya mereka sendiri, bagaimana mungkin mereka bisa mencintai daerahnya,” pungkasnya. (sat)
-
Pevoli Putri Sumenep Masuk Timnas Hadapi ACC Women’s Volley Asia
JATIMPEDIA, Sumenep – Sumenep – Kabar menggembirakan datang dari dunia olahraga nasional, khususnya cabang bola voli putri. Seorang atlet muda berbakat asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Putri Agustin Nur Hidayanti, berhasil menembus daftar 15 nama yang dipanggil oleh Pengurus Besar Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) untuk memperkuat Tim Nasional Voli Putri Indonesia.
Pemanggilan ini merupakan bagian dari persiapan menghadapi dua turnamen bergengsi tingkat Asia Tenggara dan Asia, yakni ACC Women’s Volleyball Nations Cup 2025 yang akan digelar di Hanoi, Vietnam, serta Women’s SEA V League yang dijadwalkan berlangsung di dua negara, yakni Vietnam dan Thailand.
Keberhasilan Putri menembus skuad nasional menjadi catatan tersendiri bagi dunia olahraga Madura. Ia menjadi satu-satunya wakil dari pulau garam yang masuk dalam daftar pemain timnas, sekaligus membawa harum nama Kabupaten Sumenep di pentas internasional.
Bagi para pencinta voli, terpilihnya Putri Agustin bukanlah hal yang mengejutkan. Saat ini, ia merupakan salah satu pemain muda yang dibina oleh Akademi Petrokimia Gresik, klub ternama yang baru saja mengamankan posisi ketiga dalam gelaran Proliga 2025.
Konsistensi dan performa impresifnya sepanjang musim menjadi modal kuat yang mengantarkannya menuju panggung internasional.
Menanggapi kabar pemanggilan ini, Putri menyampaikan rasa syukurnya dan menganggap hal tersebut sebagai penyemangat untuk terus berkembang.
“Alhamdulillah, ini menjadi dorongan besar buat saya agar bisa terus meningkatkan kemampuan. Saya ingin memberikan kontribusi maksimal, baik untuk timnas maupun untuk membawa nama baik Madura, khususnya Sumenep,” ujarnya kepada Klikjatim, pada Jumat (16/5).
Berikut daftar lengkap 15 pemain Timnas Voli Putri Indonesia tahun 2025:
1. Eris Septia Wulandari
2. Tasya Aprilia Putri
3. Tisya Amallya Putri
4. Arneta Putri Amelian
5. Myrasuci Indriani
6. Yolla Yuliana
7. Rika Dwi Latri
8. Shella Bernadetha Onnan
9. Mediol Stiofanny Yoku
10. Putri Nur Hidayanti Agustin
11. Ersandrina Devega Salsabila
12. Aulia Suci Nurfadila
13. Afifah
14. Megawati Hangestri Pertiwi
15. Arsela Nuari Purnama
Keterlibatan Putri dalam skuad nasional ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa bakat-bakat muda dari daerah memiliki peluang besar untuk bersinar di tingkat internasional, asalkan mendapat pembinaan yang tepat dan kesempatan yang adil. (sat)
-
Pajak Reklame Kabupaten Sumenep Tahun 2024 Tembus Rp 740 Juta
JATIMPEDIA, Sumenep – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, raup Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak reklame sebesar Rp740 juta dari pajak reklame selama tahun 2024.
Capaian ini melebihi target yang ditetapkan sebesar Rp700 juta. Hal ini mencerminkan kemajuan signifikan dalam usaha untuk meningkatkan penerimaan pajak daerah.
Pajak yang dikumpulkan berasal dari 27 papan reklame yang tersebar di berbagai pasar kecamatan di wilayah Sumenep.
“Tarif untuk reklame bervariasi, namun umumnya sewa per bulan berkisar Rp2 juta,” ujar Akh Sugiharto, Kepala Bidang Pendapatan Daerah Bapenda Sumenep, pada Klikjatim, Kamis (8/5).
Sugiharto menjelaskan, bahwa penyewa reklame dapat memilih periode sewa mulai dari satu bulan hingga satu tahun.
“Pembayaran dilakukan oleh wajib pajak ke Kas Daerah dan langsung tercatat dalam sistem E-PAD milik Bapenda,” tambahnya.
Reklame ini digunakan oleh berbagai jenis sektor usaha, termasuk perusahaan rokok, fashion, produk perawatan kulit, toko, dan usaha lainnya yang menggunakan iklan untuk promosi. Pajak reklame juga mencakup beberapa elemen, seperti pajak sewa tanah dan pajak konstruksi.
Menurut Sugiharto, proses pemasangan reklame kini lebih mudah asalkan memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku.
Pajak reklame merupakan salah satu sumber PAD yang dipungut oleh pemerintah kabupaten/kota berdasarkan ketentuan Pasal 43 hingga Pasal 51 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD).
Peraturan Daerah (Perda) yang berlaku di masing-masing daerah mengatur besaran tarif, prosedur pembayaran, dan lokasi pembayaran pajak reklame.
Dengan pencapaian ini, Bapenda Sumenep mengklaim dapat meningkatkan pendapatan daerah melalui optimalisasi pajak dan retribusi, sekaligus mempermudah layanan bagi wajib pajak. (sat)
-
929 Jamaah Haji Sumenep Diberangkatkan ke Tanah Suci
JATIMPEDIA, Sumenep – Sebanyak 929 jamaah calon haji Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, diberangkatkan secara resmi dalam sebuah prosesi pelepasan yang berlangsung khidmat di GOR A. Yani Sumenep, Rabu (7/5/2025) malam.
Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Imam Hasyim, hadir secara langsung untuk memimpin acara tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pesan moral dan spiritual kepada seluruh jamaah agar selalu menjaga stamina dan menaati semua aturan selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.“Dalam menunaikan ibadah yang sangat mulia ini, saya mengimbau seluruh jamaah agar menjaga kondisi tubuh, patuh terhadap arahan para petugas, serta menjunjung tinggi semangat kebersamaan. Luruskan niat, niatkan semua ini karena Allah SWT,” ujar Wabup Imam hadapan para jamaah dan keluarga mereka, Rabu (7/5) malam.Proses keberangkatan Jamaah Haji Sumenep dilakukan secara bertahap melalui tiga kelompok terbang (kloter). Kloter 23 dan 24 masing-masing mengangkut 376 orang, sedangkan Kloter 25 terdiri dari 177 jamaah.Semua jamaah haji Sumenep diberangkatkan menuju Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, menggunakan 20 armada bus yang dikawal secara intensif oleh aparat kepolisian untuk memastikan keselamatan serta kelancaran perjalanan.Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep, Abdul Wasid menjelaskan, bahwa akan ada satu kloter tambahan yang segera menyusul keberangkatan.“Insyaallah, Kloter 50 yang terdiri dari 70 jamaah tambahan akan berangkat pada tanggal 15 Mei mendatang,” ungkap Wasid.Selain pejabat daerah, ribuan anggota keluarga jamaah dan masyarakat umum tampak hadir untuk memberikan doa dan semangat kepada para calon haji yang akan menunaikan rukun Islam kelima. (sat) -
Revitalisasi Pasar Anom Baru Sumenep Terhenti
JATIMPEDIA, Sumenep – Rencana revitalisasi Pasar Anom Baru di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang dijadwalkan terealisasi tahun ini, hingga kini belum menunjukkan perkembangan berarti.
Bahkan, proses perencanaan program belum juga dimulai oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, meski anggaran telah disiapkan.Pemkab Sumenep sebelumnya telah mengumumkan bahwa revitalisasi pasar tradisional itu masuk dalam agenda pembangunan tahun 2025.Dimana Pemkab Sumenep telah menganggarkan dana sebesar Rp 800 juta yang bersumber dari APBD murni 2025. Meski demikian, realisasi dari program tersebut belum tampak hingga awal Mei ini.Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUPP) Sumenep, Idham Halil menyampaikan, bahwa program revitalisasi tetap akan dijalankan. Namun, ia mengakui bahwa belum ada langkah konkret yang diambil sejauh ini.“Awalnya kami menargetkan perencanaan rampung pada April, sehingga pengerjaan fisik bisa dimulai pertengahan Mei. Tapi kenyataannya, belum ada pembahasan perencanaan sama sekali,” kata Idham saat dikonfirmasi Klikjatim, Kamis (2/5).Menurut Idham, pihaknya baru akan memulai proses perencanaan pada pekan pertama Mei. Hal ini dikarenakan adanya penyesuaian anggaran sebagai imbas efisiensi yang dilakukan Pemkab.“Sejak kemarin kami masih menunggu kejelasan terkait efisiensi anggaran. Kami belum tahu pasti berapa besar anggaran yang akan tersedia setelah pemangkasan,” jelasnya.Ia menambahkan, keputusan pemangkasan anggaran APBD baru diketok pada April, sehingga penyusunan perencanaan program baru dapat dimulai bulan Mei. Setelah perencanaan selesai, proses berikutnya adalah pelelangan proyek.“Kalau tidak ada halangan, lelang tender kemungkinan baru bisa dibuka awal Juni. Pelaksanaan fisiknya ditargetkan dimulai bulan Juli sampai awal Desember,” kata Idham.Ruang lingkup revitalisasi yang akan dilakukan dalam tahap ini difokuskan pada pembangunan 12 unit kios di bagian depan blok sayur.Dari total anggaran Rp 800 juta, proyek ini diharapkan mampu menyelesaikan seluruh target tersebut. Padahal, dana awal yang direncanakan sebenarnya mencapai Rp 1,1 miliar sebelum terkena pemangkasan.“Awalnya anggaran kami Rp 1,1 miliar. Tapi karena ada efisiensi, hanya tersisa Rp 800 juta,” ungkap Idham.Meski demikian, ia belum bisa memastikan apakah dana tersebut cukup untuk membiayai pembangunan 12 kios sesuai rencana.“Kita lihat nanti setelah hasil perencanaannya keluar. Semoga saja cukup,” tandasnya.Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Sumenep, Ersat, mengaku belum menerima informasi maupun koordinasi resmi dari OPD teknis terkait program revitalisasi pasar tersebut.“Hingga saat ini belum ada pembahasan apa pun di Komisi II. Kami akan segera memanggil dinas terkait untuk mendorong percepatan pelaksanaan program ini,” tukasnya saat dikonfirmasi terpisah. (sat) -
Sebelum Berangkat, Jemaah Calon Haji Sumenep Jalani Vaksinasi Lengkap
JATIMPEDIA, Sumenep – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep, Madura, memastikan seluruh Jamaah Calon Haji (JCH) akan menerima vaksinasi secara lengkap sebelum berangkat ke Arab Saudi.
Kepala Dinkes P2KB Sumenep, drg. Ellya Fardasah mengungkapkan, bahwa program vaksinasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menjaga kondisi kesehatan para jamaah, sekaligus memenuhi persyaratan internasional yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi.
“Vaksin yang diwajibkan meliputi vaksin meningitis serta vaksin Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV), berdasarkan surat edaran resmi dari Kementerian Kesehatan yang kami terima,” ujar Ellya saat dikonfirmasi Klikjatim, Selasa (29/4) pagi.
Proses vaksinasi dilaksanakan secara bertahap, sejalan dengan pengiriman vaksin yang dilakukan bertahap oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Tahap awal vaksinasi sudah dimulai sejak 15 April lalu, mencakup jamaah dari wilayah daratan dan kepulauan.
Pada pelaksanaan tahap pertama ini, jamaah dari kawasan daratan diberikan suntikan vaksin meningitis, sedangkan jamaah yang berasal dari wilayah kepulauan mendapatkan vaksin IPV.
Untuk jamaah daratan, vaksinasi dipusatkan di Puskesmas Batuan. Sedangkan untuk jamaah yang berdomisili di kepulauan, vaksin diberikan di puskesmas yang berada di wilayah masing-masing.
“Saat ini kami masih menunggu pengiriman vaksin tahap kedua dari provinsi. Diperkirakan vaksin tersebut akan tiba pada minggu depan atau paling lambat di awal bulan mendatang,” jelas Ellya.
Dalam pengiriman tahap kedua nanti, metode pemberian vaksin akan dibalik, dimana jamaah dari daratan yang telah menerima vaksin meningitis akan diberikan vaksin IPV, sedangkan jamaah kepulauan yang sebelumnya mendapatkan vaksin IPV akan menerima vaksin meningitis.
Selain itu, Ellya menambahkan, pendistribusian vaksin ini akan menyesuaikan dengan jadwal keberangkatan jamaah masing-masing daerah. Kabupaten yang jadwal keberangkatannya lebih awal akan diprioritaskan dalam penerimaan vaksin.
“Kami optimistis seluruh proses vaksinasi ini dapat diselesaikan sebelum jamaah berangkat ke Tanah Suci. Kesehatan para jamaah tetap menjadi perhatian utama kami,” tegasnya.
Diketahui, keberangkatan calon jamaah haji tahun 2025 yang dirilis Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep dijadwalkan pada 7 Mei 2025.
Informasi ini disampaikan melalui kegiatan manasik serta media sosial resmi Kemenag Sumenep.
Jamaah diimbau untuk terus memantau info terkini dan menjaga kesiapan menjelang pemberangkatan ke Tanah Suci.
Adapun 136 CJH dari Sumenep tercatat dalam daftar cadangan siap berangkat untuk musim haji tahun 2025.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Sumenep, Ahmad Halimy, menyampaikan bahwa seluruh CJH cadangan tersebut telah menandatangani surat pernyataan kesiapan untuk berangkat ke Tanah Suci apabila terjadi penambahan kuota atau ada jemaah reguler yang batal berangkat karena alasan kesehatan atau kendala administrasi.
“Mereka sudah siap untuk berangkat kapan pun diperlukan,” ujarnya.
Penetapan daftar cadangan ini merupakan langkah pemerintah dalam mengoptimalkan penggunaan kuota haji yang diberikan Arab Saudi kepada Indonesia.
Dengan adanya daftar ini, kekosongan kuota dapat segera diisi tanpa harus melalui proses administrasi yang panjang.
Halimy juga mengingatkan seluruh CJH cadangan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental serta selalu mengikuti informasi terbaru dari Kemenag terkait kepastian keberangkatan mereka.
“Walaupun masih berstatus cadangan, peluang untuk berangkat tetap ada. Karena itu, kami minta mereka selalu dalam kondisi siap,” tambahnya.
Untuk musim haji tahun ini, Kabupaten Sumenep menerima kuota sebanyak 852 jemaah reguler. Namun, hanya 767 orang yang sudah melunasi biaya keberangkatan, sementara 85 orang lainnya batal karena alasan kesehatan atau keterbatasan biaya.
Seiring dengan semakin dekatnya jadwal keberangkatan, seluruh calon jemaah, baik reguler maupun cadangan, diimbau untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin, baik dari sisi administrasi, kesehatan, maupun pembekalan manasik haji agar pelaksanaan ibadah dapat berjalan lancar dan penuh kekhusyukan.(sat)