Bisnis

SPTP dan TPS Inisiasi Program Kolaboratif Peduli Lingkungan melalui Pendirian Bank Sampah

JATIMPEDIA, Surabaya  – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak perusahaan dari Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), menginisiasi pendirian Bank Sampah di wilayah RW 3 Kelurahan Perak Barat.

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara TPS dan SPTP sebagai bagian dari komitmen bersama dalam mendukung implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Inisiatif ini sekaligus mendorong partisipasi aktif masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap pelestarian lingkungan.

Pendirian Bank Sampah di Kelurahan Perak Barat merupakan inisiatif yang terinspirasi dari keberhasilan pengelolaan Bank Sampah Induk Berkah di wilayah Sukomanunggal.

Sebagai langkah awal, Tim Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) TPS menginisiasi program ini melalui proses penjajakan serta dialog konstruktif dengan warga RW 3 Perak Barat, guna membangun fondasi yang kuat bagi implementasi program serupa di lingkungan tersebut.

Program ini diawali melalui serangkaian diskusi partisipatif bersama warga, mencakup penentuan lokasi, mekanisme pengelolaan bank sampah, hingga perumusan strategi pemasaran. Dari proses kolaboratif tersebut, disepakati pemanfaatan aplikasi Sistem Kelola Sampah (SIKELAPA) sebagai platform pendukung.

Aplikasi ini tidak hanya mendukung operasional pengelolaan sampah secara digital, tetapi juga terintegrasi dengan berbagai layanan bernilai tambah, seperti pembayaran pajak kendaraan bermotor, program tabungan emas di Pegadaian, serta fasilitas penukaran sampai dengan kebutuhan pokok (sembako).

Baca Juga  Pemkot Surabaya : NJOP Rumah Dibawah Rp100 Juta, Bebas Pajak

Program kolaboratif antara TPS dan SPTP dalam pendirian Bank Sampah ini merupakan sebuah inisiatif terpadu yang mencakup berbagai aspek pendukung secara menyeluruh.

Bantuan yang diberikan meliputi pembangunan fasilitas gudang sampah, penyediaan alat pres sampah, serta pelatihan pengelolaan sampah bagi warga dan pengurus bank sampah.

Selain itu, program ini turut menghadirkan aplikasi SIKELAPA sebagai sistem digital yang mendukung pengelolaan bank sampah secara modern, transparan, dan profesional.
Bank Sampah “Gotong Royong” resmi mulai beroperasi pada Januari 2025.

Pada fase awal operasionalnya, kegiatan pengumpulan sampah di wilayah RW 3 berhasil menghimpun sebanyak 826 kilogram dalam kurun waktu dua bulan, dengan nilai ekonomis yang tercatat mencapai Rp1.305.816.

Fasilitas bank sampah ini berlokasi di area lapangan sepak bola Colombo, Jalan Ikan Dorang No. 46, Surabaya. Seiring berjalannya operasional, struktur kepengurusan pun dibentuk, dengan Haryanto—selaku Ketua RW 3 Perak Barat—ditunjuk sebagai ketua pengelola.

Baca Juga  BNI Wilayah 06 Realisasikan Penyaluran Bantuan PKH 100 KPM

Adapun jenis sampah yang dipilah dan dikumpulkan di Bank Sampah Gotong Royong meliputi kertas, kardus, serta botol dan galon air mineral. Di antara jenis-jenis tersebut, galon air mineral menjadi salah satu yang paling diminati oleh pengelola, karena memiliki nilai guna tambahan dan dapat didaur ulang menjadi produk kreatif seperti pot bunga atau wadah tanaman.

Produk daur ulang berupa pot bunga atau tanaman dari galon air mineral mendapat respon positif, tidak hanya dari warga sekitar tetapi juga dari masyarakat di luar wilayah Perak Barat. Permintaan yang terus meningkat ini menunjukkan potensi ekonomi dari kegiatan daur ulang.

Rusli, salah satu pengurus Bank Sampah, mengungkapkan bahwa satu galon air mineral yang diolah menjadi pot bunga dapat dijual dengan harga hingga Rp15.000 per buah. “Pot hasil daur ulang ini cukup diminati karena unik dan ramah lingkungan,” ujarnya.

Sekretaris Perusahaan TPS, Erika Asih Palupi, menyampaikan bahwa TPS secara konsisten mendukung berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang diinisiasi oleh SPTP, termasuk di antaranya pendirian Bank Sampah.

Baca Juga  Pelindo TPK Ternate Edukasi Buruh TKBM Peduli K3

“Pendirian Bank Sampah sejalan dengan salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu mendorong terciptanya energi bersih dan komunitas yang berkelanjutan,” ujar Erika.

Diharapkan, melalui pendirian Bank Sampah seperti ini, akan tumbuh kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam mengelola timbulan sampah di lingkungan terdekat. Dalam jangka panjang, inisiatif ini diharapkan mampu memperluas dampaknya hingga menjangkau komunitas yang lebih luas, menciptakan budaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

TPS adalah penyedia layanan jasa dalam mata rantai logistik, khususnya peti kemas ekspor/impor di Indonesia. TPS saat ini mengelola dermaga internasional dan domestik dengan arus peti kemas sampai dengan catur wulan pertama 2025 mencapai 498.727 TEUs.

PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) merupakan penyedia jasa layanan dalam mata rantai logistik, khususnya untuk kegiatan bongkar muat peti kemas ekspor dan impor di Indonesia. Saat ini, TPS mengelola operasional di dermaga internasional dan domestik, dengan total arus peti kemas yang tercatat hingga caturwulan pertama tahun 2025 mencapai 498.727 TEUs. (cin)