Smartfren Raih Cuan Rp 25 Miliar di Kuartal I/2022

Jakarta, JP – Hingga akhir Kuartal I/2022 lalu, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 25 miliar.  Jumlah tersebut tumbuh 106%. Di mana pada kuartal I 2021, perseroan masih mengalami rugi sebesar Rp 397 miliar. Pencapaian ini diraih setelah selama 14 tahun membangun dengan investasi sekitar 4,5-5 miliar dollar AS.

“Kalau kita bicara rugi laba, kita lihat kok smartfren rugi terus. Nah, pada kuartal I  kemarin, ini pertama kali selama kita menjalankan usaha ini, maka mulai angkanya di atas nol atau positif. Jadi terbukti memang, ini masa pertumbuhan kita, kita melihat bahwa kita memang tumbuh. Berkat gizi yang baik, makanya kita tumbuh,” kata Merza Fachys, President Director PT Smarftren Telecom Tbk dalam acara Intimate Dinner by Smartfren seperti dikutip Selasa (12/7/2022).

Baca Juga  MPM Honda Jatim Ajak Komunitas Honda Daftar HCID

Merza berharap, pada 2022 ini menjadi awal pertumbuhan dan performa positif perseroan untuk terus mencetak laba, dan pelayanan yang maksimal kepada para pengguna Smartfren.

Merza juga membeberkan kinerja perseroan yang masih merugi sejak 2018-2021. Pada 2018, Perseroan mengalami kerugian sebesar Rp 3.533 miliar, kemudian  Rp 2.197 miliar pada 2019, lalu  Rp 1.500 miliar pada 2020, dan pada 2021 kerugian bersih sebesar Rp 410 miliar.

“Yang kita harapkan betul-betul pada 2022 ini akan meninggalkan titik nol lebih jauh lagi. Insya allah. Itulah tadi basic yang saya katakan, bahwa Smartfren is ready. Smartfren betul- betul pada posisi, kalau di usia remaja itu, kita memang sudah tumbuh,” ujar Merza.

Baca Juga  Gubernur Tinjau Asrama Mahasiswa Nusantara Surabaya

Sedangkan dari sisi EBITDA, perseron juga mencatat pertumbuhan yang signifikan, yaitu sebesar 47% year on year (YoY). Di mana pada kuartal I 2021 EBITDA margin masih di angka 33,5% lalu meningkat menjadi 44,3% kuartal I 2022.

“EBITDA, ini jauh lebih menarik. Dan ini merupakan suatu sistem yang tumbuh dengan angka yang cukup signifikan. Dari tahun ke tahun, kuartal I 2022 kita catat pertumbuhan kita 47% dengan margin yang mulai menunjukkan bahwa ini adalah sebuah usaha yang sehat. Jadi kalau sudah di atas 40% EBITDA kita, kita yakini bahwa kesehatan kita sudah semakin membaik. Ini sebuah indikasi bahwa ini saatnya kita untuk mulai tumbuh,” pungkas Merza. (eka)

Baca Juga  Kelola Dana PMK, Pemprov Gandeng Kejati Jatim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *