SIG Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris, RUPS Sepakati Bagikan Dividen Rp 719 Miliar

Perombakan itu diputuskan dalam  Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 di Jakarta.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menjelaskan komisaris yang mengalami perombakan masing-masing Budi Waseso sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen; Sony Subrata  Yustinus Prastowo.

Kemudian para direksi yabg diberhentikan antara lain Yosviandri (Direktur Supply Chain), Agung Wiharto (Direktur SDM dan Umum) dan  Subhan  (Direktur Bisnis dan Pemasaran).

Rapat juga mengubah nomenklatur jabatan Direksi Perseroan yaitu semula Direktur Supply Chain menjadi Direktur Sales dan Marketing; Direktur Bisnis dan Pemasaran menjadi Direktur Pengembangan Bisnis dan Strategy; Direktur Keuangan dan Manajemen Portofolio menjadi Direktur Keuangan dan Risk Management.

Rapat juga menambah nomenklatur jabatan Direksi Perseroan yaitu Wakil Direktur Utama dan mengalihkan Andriano Hosny Panangian dari Direktur Keuangan dan Manajemen Portofolio menjadi Wakil Direktur Utama.

Selanjutnya, Rapat mengangkat Sigit Widyawan sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen;  Christina Aryani sebagai Komisaris; Satya Bhakti Parikesit sebagai Komisaris; Agung Budi Mulyanto sebagai Komisaris Independen.

Untuk direksi Indrieffouny Indra sebagai Direktur Utama; Dicky Saelan sebagai Direktur Sales dan Marketing; Dennis Pratistha sebagai Direktur Pengembangan Bisnis dan Strategy; Sigit Prastowo sebagai Direktur Keuangan dan Risk Management; dan Hadi Setiadi sebagai Direktur Human Capital.

Dalam kesempatan itu Vita Mahreyni menambahkan, RUPS menyetujui pembagian laba bersih sebesar Rp719,76 miliar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, dengan rincian sebagai berikut:

• Sebesar-besarnya 90,13% atau sekitar Rp648,75 miliar dibagikan sebagai dividen tunai.

• Sisanya, sekurang-kurangnya 9,87% atau Rp71,02 miliar, dialokasikan sebagai cadangan lainnya.

“Kami sampaikan juga bahwa SIG berhasil mempertahankan kinerja positif di tengah tantangan industri semen domestik, seperti kelebihan pasokan, ketatnya persaingan, serta penurunan daya beli dan perlambatan proyek infrastruktur,” ujar CorporateSecretarySIG.

Dengan pendekatan strategi micro-market dan efisiensi berkelanjutan, SIG mencatat pangsa pasar sebesar 48,2% pada akhir 2024.

“SIG berkomitmen memberikan nilai tambah bagi pemegang saham melalui kebijakan dividen yang terukur, dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan Perseroan dan prospek industri. Penetapan cadangan lainnya juga penting untuk memperkuat struktur permodalan kami,” ujar Vita.

RUPST juga menyetujui ekspansi usaha ke segmen baru yang telah tertuang dalam Anggaran Dasar Perseroan, yakni pengembangan dan komersialisasi bata interlock presisi. Produk turunan semen hijau ini ditujukan untuk mendukung pembangunan rumah yang efisien, cepat, tahan gempa, dan ramah lingkungan, serta mendukung program pembangunan 3 juta rumah pemerintah.

“Produk ini telah dinyatakan layak oleh penilai independen dan diharapkan dapat memperkuat daya saing SIG dalam jangka panjang,” tambah Vita. (raf)