Siapkan Dana Rp 700 Miliar, Pelni Berencana Pengadaan 7 Kapal

JATIMPEDIA, Jakarta – PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) menyiapkan anggaran Rp700 miliar dari dana internal untuk pengadaan tujuh kapal baru guna memperkuat armada pelayaran dan distribusi logistik nasional.

Direktur Utama Pelni Tri Andayani ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis mengatakan anggaran Rp7 miliar tersebut disiapkan secara internal oleh BUMN yang bergerak di bidang transportasi laut.

“Dana bersumber dari sendiri (internal Pelni), kurang lebih di angka Rp700 miliar,” kata Tri Andayani.

Dia menyebutkan dua dari tujuh kapal tersebut dirancang sebagai kapal komersial dan lima lainnya akan berbentuk kapal tongkang dan kapal tunda (tugboat) untuk mendukung operasional.

 

Baca Juga  Hingga Agustus 2024, PTPN IV Regional III Sudah Kapalkan 14,5 Juta Ton CPO

Ia menjelaskan jenis kapal komersial yang tengah dikaji mencakup opsi kapal roll-on roll-off (roro) atau kapal kargo curah kering (dry bulk) menyesuaikan kebutuhan rute dan potensi muatan.

“Tadi dua kapal komersial ini lagi kita kaji, entah itu nanti kapal roro atau kapal dry bulk gitu. Kemudian ada juga lima kapal tongkang tugboat,” ucapnya.

Dia menekankan seluruh pendanaan rencana pengadaan kapal berasal dari anggaran internal Pelni dan tidak melibatkan pembiayaan eksternal, mencerminkan komitmen perusahaan dalam memperkuat pelayanan distribusi logistik nasional.

Kendati demikian Anda tidak menjelaskan lebih lanjut rencana pengadaan kapal tersebut. Namun dia menegaskan hal itu merupakan bagian dari upaya strategis Pelni dalam meningkatkan konektivitas logistik dan memperluas layanan angkutan laut ke berbagai wilayah di Indonesia sekaligus menekan disparitas harga bahan pokok penting.

Baca Juga  ID FOOD Pasok Bahan Pokok ke 108 Koperasi Merah Putih

Lebih lanjut Anda mengatakan saat ini Pelni mengoperasikan delapan kapal logistik penugasan pemerintah, terdiri dari lima kapal milik sendiri dan tiga dari Kementerian Perhubungan guna mendukung distribusi barang pokok dan penting nasional.

 

Dari delapan kapal yang aktif, lima kapal melayani Indonesia Tengah, dua melayani wilayah Indonesia Timur, dan satu kapal logistik khusus melayani rute distribusi di Indonesia bagian barat. Dari delapan kapal yang beroperasi, Pelni juga memiliki satu kapal cadangan.

Selain itu, Pelni juga mengoperasikan 25 kapal penumpang yang melayani 511 ruas dengan 1.359 rute dan menyinggahi 74 pelabuhan.

Kemudian melayani 30 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah wilayah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP), dimana kapal perintis menyinggahi 230 pelabuhan dengan total 522 ruas serta mengoperasikan sebanyak 18 kapal rede. (raf)