SGN Dukung Pelaksanaan Program KUR Khusus Kemenko

JATIMPEDIA, Jakarta – Anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan yang bergerak di bidang komoditas gula, PT Sinergi Gula Nusantara SGN, mendukung pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus yang diluncurkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko) Republik Indonesia. Hal ini disampaikan Mahmudi Direktur Utama SGN seusai menghadiri Workshop “Proses Bisnis KUR Khusus dan Pengunggahan Data Kelompok Usaha dan Anggota Kelompok Usaha ke dalam SIKP sebagai syarat mengakses KUR Khusus” Jumat (16/08) di Surabaya.

“Menjadi komitmen SGN dan PTPN Group, untuk memperkuat ekosistem tebu rakyat dengan memberikan akses pendanaan modal usaha untuk petani, kami mendukung pelaksanaan KUR (Kredit Usaha Rakyat) khusus program Kemenko ini”, ungkap Mahmudi.

Pihaknya menyampaikan saat ini petani yang telah mengakses pendanaan modal usaha melalui skema KUR dari berbagai lembaga perbankkan dan telah mencapai nilai Rp500 juta tidak bisa lagi mengakses kembali program tersebut, dikarenakan batas plafon maksimal KUR sebesar Rp500 juta yang berlaku bagi perseorangan dan seumur hidup.

Baca Juga  Kadin Jatim Target Dirikan Rumah Vokasi di Lima Kabupaten

“Saat ini petani mitra yang telah mengakses KUR sebesar Rp500 juta sudah tidak bisa lagi mengajukan, padahal mereka perlu untuk modal usaha, biaya garap, pupuk, benih hingga tebang muat angkut, sehingga keberadaan KUR Khusus ini menjadi solusi bagi petani tebu”, jelasnya kemudian.

Sebagaimana diketahui Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit pembiayaan modal kerja dan/atau investasi kepada debitur individu/perseorangan, badan usaha. dan/atau kelompok usaha yang produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan yang belum cukup. KUR bertujuan untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Sedangkan program Kemenko skema KUR Khusus merupakan KUR untuk kluster atau kelompok petani dengan tidak dibatasi akumulasi plafon untuk Sektor Produksi dengan suku bunga 6% secara terus menerus, sehingga petani dapat mengajukan pendanaan untuk modal usaha tanpa pembatasan akumulasi plafond.

Baca Juga  Catat, 1 Juli Pendaftaran Pembelian Pertalite Pakai MyPertamina Hanya Untuk Roda Empat

“Keunggulan KUR Khusus yakni calon penerima KUR Khusus di sektor produksi tidak dibatasi dengan total akumulasi plafon KUR Khusus, sehingga dapat mengakses KUR berulang dengan suku bunga 6% tidak dikenakan suku bunga naik berjenjang. Ini merupakan wujud pemerintah hadir untuk meningkatkan keejahteraan petani melalui program ketahanan pangan”, jelas Gede Edy Prasetya Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam paparannya.

Pelaksanaan skema KUR Khusus digadang-gadang menjadi solusi pendanaan modal usaha bagi petani tebu, pasalnya selain kemudahan yang ditawarkan dalam mengakses program ini, tingkat suku bunga dan tidak dibatasinya akumulasi plafon menjadi daya tarik bagi petani. Diharapkan akses pendanaan modal kerja tersebut mampu meningkatkan produktivitas petani tebu. Setidaknya ada empat pihak terkait dalam pelaksanaan KUR Khusus diantaranya Pemeritnah Daerah, lembaga Perbankan, Penjaminan dan mitra usaha (off taker/avalis).

Mengenai PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) :

Baca Juga  Transaksi QRIS Jatim Tembus 3,23 Juta Senilai Rp 530 M

PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang dikenal dengan Sugar Co merupakan perusahan sub-Holding Gula PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang bergerak di bidang usaha agro industri komoditas gula. Perusahaan didirikan pada tanggal 17 Agustus 2021 berdasarkan hukum pendirian merujuk pada Surat Menteri BUMN Nomor S-527/MBU/07/2021 tanggal 26 Juli 2021. Pendirian perusahaan PT Sinergi Gula Nusantara dalam rangka restrukturisasi bisnis gula PTPN Grup, adalah merupakan merupakan salah satu dari 88 Proyek Strategis Nasional (PSN) Pemerintah guna mendukung pencapaian swasembada gula nasional.

Perusahaan mengkonsolidasi 36 Pabrik Gula Perkebunan Nusantara yang tersebar dari Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Saat ini Perusahaan melakukan upaya-upaya restrukturisasi bisnis gula dan transformasi usaha di sektor pengolahan tanaman tebu (off farm), kemitraan budidaya perkebunan (on farm), peningkatan kesejahteraan petani tebu rakyat serta unit-unit pendukungnya guna meningkatkan kinerja maupun produktivitas Perusahaan. (raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *