Pemerintahan

Serap 3 Juta Ton Beras, Pemerintah Siapkan Dana Rp 16 Triliun

JATIMPEDIA, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto telah menyiapkan anggaran buat Perum BULOG sebesar Rp 16 triliun untuk menyerap 3 juta ton setara beras hingga April 2025.

Direktur Utama Perum BULOG Wahyu Suparyono menjelaskan, dana tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Anggarannya dari APBN sudah diputuskan dari Bapak Presiden stand by dana kita Rp 16 triliun, cukup untuk menyerapan 3 jutaan,” kata Wahyu usai rakor dengan pemangku kepentingan sektor perberasan di Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Meski demikian, dia menegaskan, Perum BULOG hanya ditugaskan untuk menyerap setara beras 3 juta ton tanpa merinci proporsi antara gabah beras yang akan diserap. “Dalam prosesnya nanti tentu gapah kering panennya berapa dan sebagainya itu teknis ya. Tapi, Bapak Presiden perintahkan 3 jutaan. Dana Rp 16 triliun sudah kita siapkan,” ujar eks Direktur Utama PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI) ini.

Baca Juga  Wagub Emil Serahkan SPT Plt Bupati Bangkalan Ke Mohni

Wahyu juga menegaskan, BULOG siap menjalankan penugasan dari pemerinth untuk menyerap 3 juta setara gabah dalam tiga bulan ke depan. Dia mengatakan, telah menyiapkan gudang untuk menampung hasil serapan tersebut.

“Gudang sudah kita siapkan dan kami berkerjasama dengan BUMN yang lain, juga dengan TNI, dan juga Kementerian Perdagangan apabila space-nya masuk kurang. Space sekarang memang tersedia satu setengah juta lah ya,” kata dia.

Wahyu mengatakan, pihaknya telah menjalin Nota Kesepahaman (MoU) dengan IDFOOD yang memiliki gudang yang belum dimanfaatkan. Gudang tersebut akan digunakan untuk menyimpan hasil serapan tersebut.

Dia menambahkan, pihaknya telah meminta para anggota Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) untuk menyimpan beras yang telah diserap apabila gudang-gudang BULOG telah penuh.

“Apabila anggota Perpadi sudah menyiapkan beras dalam jumlah yang setara dan gudang kita sudah penuh, beras tersebut bisa tetap disimpan di tempat-tempat milik anggota Perpadi. Penyimpanan ini bisa dilakukan dengan mengalirkan stok ke gudang filial, atau jika perlu, kita yang akan menanggung biaya sewanya,” kata dia.

Baca Juga  Kementan Sebut Produksi Beras Tahun Ini Surplus Diatas Kebutuhan Konsumsi 30,9 Juta Ton

Sebelumnya, Direktur Keuangan Perum BULOG Iryanto Hutagaol menjelaskan, pihaknya harus mengelola stok yang mayoritas melalui pembelian gabah dan beras petani dengan kebutuhan anggaran lebih dari Rp 57 triliun. Iryanto menjelaskan, BULOG telah memiliki stok beras sebesar 1,7 juta.

Adapun Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) menargetkan penyerapan beras sebanyak 2 juta ton di 2025.Namun pemerintah meminta tambahan pengadaan beras yang awalnya 2 juta ton menjadi 3 juta ton untuk 2025.

Dengan permintaan ini maka total pengelolaan beras diperkirakan mencapai 4,7 juta ton. “Kita sudah punya stok di gudang kurang lebih 1,7 juta kita akan menyerap 2 juta dan akan menyisakan akhir tahun 1,2 juta artinya kita akan mengelola kurang lebih 3,7 juta ton beras tahun ini, tapi dengan kabar akan diminta 3 juta menyerap, artinya kita akan mengelola 4,7 juta ton,” kata Iryanto.

Baca Juga  Bulog Optimis Serap 70 Persen Beras Saat Puncak Panen

Dengan rerata harga Rp 12.000 per kilogram (kg) setara beras, total dana yang dibutuhkan mencapai Rp 57 triliun. “Kalau kita hitung harga Rp 12 ribu per kilo artinya 4,7 juta x 12 kurang lebih Rp 57 triliun harus kita sediakan,” bebernya.

Karena itu, pihaknya membutuhkan sekitar 10% dari total biaya tersebut untuk pengelolaan operasional. Adapun saat ini, BULOG terus berupaya menjalin komunikasi intensif dengan pemerintah untuk mendapatkan dukungan pendanaan yang lebih terstruktur melalui APBN, karena dana yang dimiliki tidak sebesar perusahaan besar lainnya.(raf)