Semester I-2022, Laba PT SBI Naik Jadi Rp 261 Miliar
Jakarta, JP – Hingga akhir Semester I-2022, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) atau SBI membukukan laba bersih sebesar Rp 261 miliar. Laba ini mengalami kenaikan sebesarf 4,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 249,26 miliar
Direktur Utama SBI Lilik Unggul Raharjo dalam keterangan resminya, Senin (15/8) menyebutkan, pencapaian positif tersebut diraih di tengah krisis energi berkepanjangan sejak 2021 yang masih terus membayangi kinerja industri semen.
Disebutkan, hingga akhir Juni 2022, volume penjualan semen dan terak SBI tercatat naik tipis 1,36% menjadi 6,3 juta ton, dan pendapatan menjadi sebesar Rp 5,5 triliun atau naik 10,25% jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Kenaikan pada beban pokok pendapatan sebesar 17,49% sejalan dengan volume penjualan.
Tingginya faktor biaya energi pada produksi dan BBM untuk transportasi, membebani kinerja hingga laba kotor tercatat turun 11,19% menjadi Rp 1,1 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,3 triliun.
Lilik mengatakan bahwa SBI akan terus menerapkan upaya sinergi dan program-program efisiensi serta menjaga arus kas sebagai prioritas, di tengah tantangan berat yang akan terus berlanjut di semester II ini.
“Kami terus mendorong inisiatif-inisiatif untuk mencapai operational excellence, melalui inovasi-inovasi pada setiap proses bisnis agar tetap kompetitif. Kenaikan harga-harga yang juga dialami masyarakat, termasuk harga produk harus dibarengi dengan nilai tambah yang bisa kita berikan, baik melalui produk dan layanan yang lebih baik atau kecepatan layanan dan kemudahan berbisnis,” ujar Lilik.
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk adalah sebuah perseroan terbuka yang mayoritas sahamnya (83,52%) dimiliki dan dikelola oleh PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB) bagian dari PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG. Perseroan menjalankan usaha yang terintegrasi dari semen, beton siap pakai, agregat dan layanan pengelolaan limbah yang mengoperasikan empat pabrik semen di Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur), dan Lhoknga (Aceh), dengan total kapasitas 14,8 juta ton semen per tahun, dan mempekerjakan lebih dari 2.000 orang. (eka)