Selama Masa Lebaran Konsumsi BBM Turun 6 Persen
JATIMPEDIA, Jakarta – Konsumsi BBM jenis gasolin selama periode Mudik Lebaran 2025 mengalami penurunan sebesar 6% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
“Secara umum, (konsumsi BBM Mudik) mengalami penurunan dengan rincian yaitu gasolin (bensin) mengalami penurunan 6%, avtur penurunan 4%, kerosene (minyak tanah) mengalami penurunan 9%, dan sementara untuk penyaluran gasoil (solar/diesel) mengalami kenaikan sebesar 11%,” ujar Direktur Bahan Bakar Minyak (BBM) Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Sentot Harijady di Jakarta.
PT Pertamina melalui Subholding Commercial and Trading PT Pertamina Patra Niaga mencatat, realisasi penyaluran gasolin selama periode Mudik Lebaran 2025 hanya sebesar 103.843 kilo liter (KL) per hari. Padahal pada Lebaran 2024, konsumsi gasolin tercatat di angka 105.081 KL per hari.
Adapun angka penyaluran gasolin itu merupakan kumulatif dari setiap produk BBM yang dijual Pertamina, mulai dari Pertamax 92, Pertalite, Pertamax Green 95, hingga Pertamax Turbo 98. Sedangkan untuk Gasoil, yakni solar dan turunannya, Pertamina Patra Niaga mencatat realisasi penyaluran selama Lebaran 2025 berada di angka 38.757 KL per hari.
Capaian ini menurun dari penyaluran tahun sebelumnya sebesar 40.155 KL per hari. Lebih lanjut, Sentot menyebut, meski penyaluran BBM selama Lebaran 2025 turun secara tahunan, tetapi angkanya tetap mengalami peningkatan jika dibandingkan kondisi normal.
Dia menjelaskan, penyaluran gasolin periode Mudik Lebaran 2025 naik 7% jika dibanding penyaluran normal, dimana penyaluran tertinggi terjadi pada 29 Maret 2025 dengan kenaikan 25,68% dari penyaluran normal.
“Sedangkan untuk arus baliknya itu terjadi di tanggal 5 April 2025 dengan kenaikan 19,17% dari penyaluran normal,” tambah Sentot.
Berikutnya pada produk avtur, puncak arus penerbangan selama Mudik Lebaran terjadi pada 28 Maret 2025 lalu dengan penyaluran yang meningkat 11,96% dari penyaluran hari biasa. Sedangkan untuk arus balik, terjadi pada 7 April 2025 dengan naiknya konsumsi 14,41% dari penyaluran normal.
“Secara umum kondisi ketahanan stok untuk BBM aman, baik gasoline, gasoil, kerosene, maupun avtur. Ketahanan stok berhasil terjaga pada kisaran 19 sampai 21 hari,” pungkas Sentot. (raf)