PT Cargill Kembali Tanam 2.000 Mangrove di Kalimireng
Gresik, JP – Cargill Indonesia – Cocoa & Chocolate Gresik kembali gelar aksi tanam 2.000 bibit tanaman mangrove di sepanjang tepi Kalimireng, Kecamatan Manyar, Gresik. Aksi tanam yang keempat kalinya dari total 6.000 bibit tanaman itu dilakukan bersama Yayasan Esa Khatulistiwa, ITS Surabaya dan Masyarakat Desa Manyarsidomukti, Kamis (14/7).
Adi Suprayitno Admin and Relations Manager PT. Cargill Indonesia – Cocoa & Chocolate Gresik menjelaskan, pada aksi ke-4 ini, pihaknya menanam 2.000 bibit mangrove jenis Avicenia. Penanaman kali ini melengkapi total penanaman sejak awal program sudah mencapai 6.000 bibit dengan tingkat survival rate nya sudah diatas 70%.
“Harapan kami kedepan bisa dimanfaatkan untuk pewarna alami untuk peningkatan UMKM Batik Bogem khas Manyarsidomukti. Selain itu penanaman sepanjang jalan pintu masuk wisata mangrove Kalimireng bisa menambah estetika wisata,” tandas Adi Suprayitno.
Lebih lanjut Adi menjelaskan, kegiatan penanaman mangrove ini merupakan rangkaian program yang bertajuk Penguatan Mangrove Kalimireng sebagai Zona Konservasi, Edukasi dan Rekreasi untuk percepatan SDG’s Desa, Kabupaten Gresik dan nasional yang difokuskan pada tujuan no. 14 yaitu menjaga ekosisistem laut atau maritim.
Program tersebut melibatkan multi stakeholder seperti Pemerintah Desa, DLH, Bappeda, Dinas Pendidikan, Kemenag, Dinas Pariwisata, Dinas Perikanan, BPDASH Solo, Satpol Air, Tokoh Agama, Toko Masyarakat dan relawan lingkungan di level desa, kecamatan dan kabupaten Gresik, dimana pembukaan (kickoff) program sebelumnya digelar pada 28 Oktober 2021 lalu.
“Aksi tanam ini juga merupakan penguatan strategi pembangunan desa dengan memperhatikan keterikatan sektor sosial, ekonomi dan lingkungan dimana salah satunya adalah keberadaan mangrove di Kalimireng harus tetap terjaga guna kelestarian lingkungan, penyeimbang polusi industri, ekosistem ikan, dan menjaga degradasi lahan pesisir,” ujar Admin and Relations Manager PT. Cargill Indonesia – Cocoa & Chocolate Gresik .

Ditambahkan, langkah-langkah yang dilakukan dalam program ini selaras dengan target pemerintah. Yaitu mengurangi segala jenis polusi atau limbah yang terbuang ke lautan yang disebabkan oleh aktifitas manusia di daratan, termasuk limbah industri dan rumah tangga dengan upaya konservasi mangrove di wilayah pesisir.
Di tempat yang sama, Sriyanto Manager Program Yayasan Esa Khatulistiwa mengatakan, salah satu pilar program Mangrove Biru adalah penguatan zona konservasi di sungai Kalimireng. Upaya ini dengan pengkayaan jenis-jenis mangrove yang sudah mulai punah populasinya, karena alih fungsi lahan.
“Oleh karena ini dalam rangkaian program Mangrove Biru Kalimireng kali ke-4 dilakukan penanaman mangrove jenis avisenia yang berukuran diatas 1 meter sebanyak 2000 bibit,” jelas dia.
Dipilihnya jenis mangrove avicennia karena miliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap beberapa kandungan logam dibanding spesies mangrove yang lain. Avicennia marina juga memiliki upaya penanggulangan toksik diantaranya yaitu dengan melemahkan efek racun melalui pengenceran (dilusi), atau bisa juga disebut jenis mangrove penyerap racun. Rhizophora mucronata dalam menurunkan kadar detergen di dalam air limbah.
Dengan semangat hari sedunia ini, diharapkan aksi tanam ketiga ini mampu memberikan kontribusi besar kepada lingkungan khususnya konservasi Mangrove Kalimireng Manyar. (eka)