PLTU Paiton Terus Tingkatkan Uji Coba Cofiring

Probolinggo, JP – PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) mampu meningkatkan penggunaan biomassa dalam program cofiring. Anak usaha PT PLN itu telah sanggup memenuhi 6 persen penggunaan biomassa dari yang sebelumnya 5 persen.

Penerapan ini dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton Unit 1 dan 2, yang turut memasok listrik ke Bali. Kedua unit ini masing-masing berkapasitas 2 x 400 MW dan diharapkan mendukung pelaksanaan KTT G20 di Bali pada November 2022.

Direktur Operasi 1 PT PJB, Yossy Noval mengatakan bahwa peningkatan ini merupakan salah satu upaya perusahaan mendukung program strategis korporat green booster, dan menambah pasokan listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Alhamdulillah semua peralatan beroperasi normal dan SO2, NOx emisi dalam kondisi bagus di bawah batas nilai maksimum yang ditetapkan KLHK. Sebelumnya kita sudah mencoba di PLTU Tembilahan hingga 100 persen cofiring biomassa cangkang sawit, secara bertahap dalam waktu empat hari,” katanya, Jumat (8/7/2022).

Baca Juga  Tahun 2022 PLN Mampu Kurangi Pembayaran Kelebihan Biaya Beban Rp 40 Triliun

Uji coba peningkatan porsi biomassa dari 5 persen menjadi 6 persen pada PLTU Paiton unit 1 dan 2 dilaksanakan pada 5 dan 8 Juli 2022. PJB berusaha terus meningkatkan persentase yang lebuh besar dalam waktu dekat ini.

Ia berharap, uji coba peningkatan porsi cofiring ini bisa dilanjutkan pada peningkatan porsi biomassa yang sebelumnya dilakukan pengujian sampel cangkang sawit sebagai biomassa untuk penerapan cofiring.

“Selanjutnya akan dilanjutkan uji high cofiring rasio untuk PLTU Paiton 1 dan 2 hingga 30 persen biomassa. Biomassa juga termasuk karbon netral, yang memiliki kadar sulfur yang lebih rendah dan kadar abu yang kecil, sehingga bisa menurunkan emisi SOx dan lebih ramah lingkungan,” tambahnya.

Biomassa yang akan menggantikan batu bara memiliki kelebihan dalam pembakaran yang lebih optimal dibanding batu bara. Selain itu kadar abu dari hasil pembakaran lebih ramah lingkungan dan tidak mempengaruhi biaya pokok produksi (BPP) listrik. 

Baca Juga  PLN Jawa Bagian Tengah dan Bali Tuntaskan 13 Proyek dengan TKDN 60 Persen

Hingga Juni 2022, PT PJB telah menghasilkan 114,065.87 MWH green energi yang berasal dari cofiring. Selain itu, PJB juga telah sukses mengurangi CO2 sebesar 176,111.76 metrik ton CO2 equivalent avoided. PLTU Paiton 1 dan 2 sejauh ini berhasil mengurangi CO2 sebesar 70,626.54 metrik Ton CO2

Adapun VP EBT Bioenergi PT PLN, Anita Puspita Sari yang turut mengunjungi uji coba di PLTU Paiton 1 dan 2 di Probolinggo pada Jumat (8/7/2022) turut menyampaikan harapan dalam mendorong energi bersih di Indonesia.

“Program cofiring adalah program yang masuk dalam transformasi green untuk mendukung energi transisi menuju net zero emisi 2060, yang paling memungkinkan dilaksanakan dengan cepat dan tidak memerlukan investasi besar,” ungkapnya.

Baca Juga  Gudang Garam Anggarkan Rp 7 Triliun untuk Bangun Tol Kediri-Tulungagung

PJB optimistis kenaikan porsi cofiring pada PLTU Paiton 1 dan 2 akan berjalan lancar. Hal ini berdasarkan pengalaman perusahaan dalam meningkatkan cofiring di PLTU Tembilahan secara bertahap. (arif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *