PGN: Penerapan Kuota Gas Bumi Untuk Pemerataan Penyaluran

JATIMPEDIA, Jakarta – PT PGN Tbk menyebutkan penerapan kuota volume gas bumi terhadap seluruh pelanggan merupakan upaya perusahaan demi menjaga pemerataan sekaligus keselamatan penyaluran gas bumi.

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, menyampaikan saat ini, kondisi beberapa produksi gas bumi terkontrak dengan PGN mengalami penurunan, karena berbagai kondisi di sisi hulu mulai dari penurunan alamiah hingga perbaikan dan perawatan sumur, baik berkala maupun tidak direncanakan.

“PGN berupaya melayani kebutuhan pelanggan seoptimal mungkin. Tetapi, dengan kondisi pasokan gas yang semakin menurun, maka kami sebagai penyalur gas di sisi hilir mengupayakan agar penyaluran gas bisa berkeadilan ke seluruh pelanggan. Kami menghindari agar upaya yang dilakukan tidak hanya untuk kepentingan satu atau dua sektor pelanggan saja dan mengorbankan seluruh kepentingan pelanggan,” jelasnya.

Selain pemerataan, PGN juga menjaga keamanan jaringan gas untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan.

Baca Juga  BPH Migas Minta Badan Usaha Penugasan Jaga Fasilitas Layanan

“Keberpihakan pada kepentingan pihak tertentu dan jaringan gas bumi yang tidak andal ini sangat kami hindari. Oleh karena itu, kami mohon bantuan dan kerja sama seluruh pelanggan untuk bisa mematuhi ketentuan yang ada dan menjaga keselamatan penyaluran gas kepada seluruh pelanggan. Hal ini menjadi concern utama kami untuk penyaluran gas dapat berjalan secara safety dan reliabel,” sebut Rachmat.

Selain itu, menurut dia, kepentingan-kepentingan pelanggan yang lain juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan volume sesuai dengan ketersediaan pasokan yang ada, yang saat ini pasokan gas sudah dalam posisi menurun.

“Kami tidak bisa hanya memprioritaskan salah satu atau beberapa pelanggan. Penyaluran energi berkeadilan ini bisa mendorong reliabilitas rantai pasok maupun utilisasi gas bumi di sisi hilir domestik yang memiliki multiplier effect bagi perekonomian nasional,” katanya.

Sesuai dengan seluruh informasi yang telah disampaikan kepada pelanggan, termasuk saat temu pelanggan pada awal dan akhir Maret 2024 bersama jajaran manajemen PGN, lanjut Rachmat, maka kekurangan pasokan gas bumi saat ini, telah ditawarkan alternatif LNG sebagai substitusinya atau solusi paling feasible untuk pelanggan.

Baca Juga  Pertamina Peduli Serahkan Bantuan Kepada Masyarakat Terdampak Banjir Tuban

Volume yang disediakan mengikuti permintaan yang ada dari pelanggan dengan aspek komersial serta mengikuti regulasi penetapan harga yang telah dirumuskan dari regulator, termasuk dinamika kondisi harga energi global terkini.

“Oleh karena itu, penting untuk menjaga reliabilitas layanan, menjaga keamanan jaringan gas bumi serta pemerataan penyaluran gas bumi ke seluruh pelanggan secara berkeadilan terhadap seluruh pasokan yang diterima PGN dari pemasok. Dari sisi hulu, regulator dan PGN selaku distributor berupaya melakukan yang terbaik untuk menyediakan volume gas bumi kepada konsumen domestik,” ujar Rachmat.

Saat ini, PGN juga mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan gas bumi seluruh segmen pelanggan dengan menyediakan solusi LNG.

Upaya-upaya yang dilakukan antara lain memanfaatkan alokasi pasokan LNG yang dicanangkan oleh SKK Migas dan akan meluncurkan sejumlah kargo LNG pada Mei 2024 yang didatangkan PGN untuk menjaga kebutuhan pasokan gas industri di tengah situasi produksi gas bumi nasional saat ini dan adanya kebutuhan industri yang harus senantiasa terpenuhi.

Baca Juga  Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Pastikan Fasilitas BBM dan LPG Tidak Terdampak Gempa

Rachmat menambahkan peran PGN sebagai penyalur volume gas bumi pun mematuhi ketetapan pemerintah, yakni Kepmen No 91K Tahun 2023 dan kontrak dengan pemasok, sehingga peran PGN sebagai pengangkut volume tersebut kepada end user dengan tetap mempertimbangkan keandalan dan keamanan jaringan infrastruktur sesuai dengan volume yang tersedia dari pemasok dan kondisi hal ini sepengetahuan regulator.

Menurut dia, saat ini, seluruh pemangku kepentingan rantai bisnis gas bumi berupaya meningkatkan produksi gas bumi nasional melalui investasi baru di sumur yang telah berproduksi maupun kegiatan eksplorasi baru.

Hanya memang hal tersebut membutuhkan waktu dan komersialisasinya, sebut Rachmat.(raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *