Petani Kota Madiun Diimbau Manfaatkan Lahan Terbatas
JATIMPEDIA, Madiun – Pemerintah Kota Madiun, mengimbau petani di wilayah setempat mengoptimalkan produktivitas padi di lahan pertanian terbatas dalam rangka mendukung program nasional mewujudkan ketahanan pangan.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan berbagai upaya dilakukan pemkot untuk mendorong produktivitas petani. Salah satunya dengan penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) modern berupa mesin combine harvester.
“Panen di Kota Madiun kali ini dilakukan di lahan seluas 2 hektare dengan menggunakan teknologi modern berupa combine harvester. Penggunaan alat pertanian modern tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi waktu dan hasil panen yang maksimal,” ujar Wali Kota Maidi saat melakukan panen raya padi serentak di 37 kabupaten/kota se-Jawa Timur dan 14 provinsi di seluruh Indonesia yang dipimpin Presiden Prabowo secara daring bersama Kelompok Tani Rukun Santoso di Kelurahan Sogaten Kecamatan Manguharjo Kota Madiun, Senin.
Selain penggunaan alsintan modern, Pemkot Madiun juga mendorong petani untuk menanam benih varietas unggul untuk mengoptimalkan produktivitas padi.
Salah satunya dengan penggunaan varietas unggul Inpari 47 yang mampu menghasilkan hingga 7 ton beras setiap hektare sawah.
Upaya lainnya untuk mendongkrak hasil produksi padi di lahan terbatas adalah penggunaan pupuk yang berimbang, baik pupuk subsidi maupun pupuk organik.
Pemkot Madiun juga menganggarkan rata-rata Rp2 miliar tiap tahun untuk tambahan subsidi pupuk bagi petani.
Dalam kesempatan itu Wali Kota Madiun menyatakan selain menunjukkan kemajuan sektor pertanian di Kota Madiun, kegiatan panen raya serentak di 37 kota/kabupaten se-Jatim dan 14 provinsi tersebut juga menjadi simbol kolaborasi antara pemda dan petani dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Adapun hasil panen dalam kegiatan tersebut langsung diserahkan ke Bulog setempat sebagai bagian dari penyerapan beras petani dan program swasembada pangan.
Harga gabah dibeli dengan nilai tertinggi yakni Rp6.500 per kilogram. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesejahteraan petani, sekaligus sebagai upaya menjaga stabilitas harga pangan.
Ia menambahkan bahwa Kota Madiun siap mendukung program ketahanan pangan nasional yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM).
“Meskipun wilayah kita terbatas, tapi semangat kita tidak terbatas. Dengan teknologi dan sinergi, kita buktikan Kota Madiun bisa berkontribusi untuk ketahanan pangan nasional,” kata Maidi.
Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun mencatat, luas lahan pertanian di Kota Madiun saat ini mencapai 890 hektare. Terbesar ada di Kecamatan Kartoharjo mencapai 377 hektare, kemudian Manguharjo 291 hektare, dan Taman 216 hektare. Sedangkan hasil produksi padi di wilayah setempat, rata-rata mencapai sekitar 11.000 ton per tahun.
Sementara, selain digelar di Jawa Timur, panen raya padi juga dilaksanakan secara serentak di 14 provinsi lainnya di Indonesia dan dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia secara virtual.
Kegiatan itu merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ketahanan pangan melalui sinergi lintas wilayah dan optimalisasi musim panen.
Adapun provinsi yang turut berpartisipasi dalam panen raya nasional adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Lampung, Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).(sat)