Nilai Ekspor Januari-Juli 2025 Naik 8,03 Persen
JATIMPEDIA, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor sepanjang Januari-Juli 2025 sebesar 160,16 miliar dolar AS atau naik 8,03 persen didorong oleh sektor industri pengolahan.
“Ekspor Januari-Juli 2025 naik 8,03 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 148,26 miliar dolar AS. Peningkatan ini terutama didorong oleh sektor industri pengolahan, yang mencatat nilai ekspor sebesar 128,13 miliar dolar AS atau naik 17,40 persen,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin.
Tiga besar negara tujuan ekspor Indonesia adalah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India. Kontribusi ketiga negara ini sekitar 41,53 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia pada Januari-Juli 2025.
Tiongkok tetap menjadi pasar ekspor utama komoditas nonmigas Indonesia dengan nilai mencapai 34,46 miliar dolar AS (22,64 persen), disusul Amerika Serikat sebesar 17,89 miliar dolar AS (11,75 persen) dan India sebesar 10,87 miliar dolar AS (7,14 persen).
Ekspor ke Tiongkok didominasi oleh besi dan baja, bahan bakar mineral, serta produk nikel. Sementara ekspor ke Amerika Serikat didominasi oleh mesin dan perlengkapan elektrik, pakaian dan aksesorisnya (rajutan) serta alas kaki.
Sedangkan impor Indonesia pada Januari-Juli 2025 mencapai 136,51 miliar dolar AS atau meningkat 3,41 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penyumbang utama masih berasal dari sektor nonmigas, dengan nilai impor 118,13 miliar dolar AS, naik 6,97 persen. Sedangkan impor sektor migas mengalami penurunan sebesar 14,79 persen menjadi 18,38 miliar dolar AS.
Dilihat dari sisi penggunaan, peningkatan impor terjadi pada bahan baku atau penolong, serta barang modal. Nilai impor barang modal, sebagai andil utama peningkatan impor, mencapai 27,38 miliar dolar AS atau naik 20,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sepanjang periode Januari-Juli 2025, Tiongkok menjadi negara utama asal impor nonmigas Indonesia dengan nilai 47,67 miliar dolar AS (40,35 persen), diikuti Jepang sebesar 8,77 miliar dolar AS (7,43 persen), dan Amerika Serikat sebesar 5,75 miliar dolar AS (4,87 persen).
Impor dari Tiongkok didominasi oleh mesin dan peralatan mekanis, mesin dan perlengkapan elektrik serta kendaraan dan bagiannya. (raf)