Konsumsi BBM di Jatim 3 Bulan Terakhir Melonjak

Surabaya, JP – PT Pertamina Patra Niaga Region Jawa Timur, Bali, Nusra (Jatimbalinus) mencatat adanya lonjakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Jawa Timur sejak 3 bulan terakhir. 

Section Head Communication Patra Niaga Jatimbalinus, Arya Yusa Dwicandra menyebut, untuk rata-rata konsumsi BBM di Jatim dalam 3 bulan terakhir ini mengalami peningkatan hinga 8 persen. Pada Juni 2022 untuk konsumsi gasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) mencapai 13.000 KL/hari.

Kemudian pada Agustus 2022 meningkat 7 – 8 persen menjadi 14.000 KL/hari. Sedangkan gasoil (solar) mengalami peningkatan 10 persen yakni pada Juni 2022 tingkat konsumnya 7.000 KL/hari, kemudian pada Agustus menjadi 7.700 KL/hari.

Meski ada kenaikan permintaan, Arya mengimbau masyarakat agar tidak panik memborong bahan bakar minyak (BBM) akibat isu kenaikan harga. Sebab, jika masyarakat panic buying dengan memborong BBM bisa berdampak pada proses pendistribusian mobil tangki ke SPBU.

Baca Juga  Pertamina Tepis Rumor Pertalite Bakal Digantikan Pertamax Green 95

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik karena jika hal tersebut terjadi maka stok di SPBU akan cepat habis, sementara dibutuhkan waktu pendistribusian dengan mobil tangki ke SPBU yang stoknya habis tersebut,” ujarnya, Kamis (1/9).

Arya memastikan, bahwa stok di Fuel Terminal BBM secara keseluruhan masih aman dengan ketahanan rata-rata 10 hari.

“Pertamina akan terus memonitor penyaluran ke SPBU di Jawa Timur. Jika konsumen mendapati stok yang habis di SPBU dapat menghubungi kontak Pertamina 135 atau mengunjungi SPBU terdekat yang stoknya tersedia,” ujarnya.

Sebelumnya Gubernur Jawa Timur Khofifah memastikan bahwa stok BBM maupun elpiji 3 kg di Jawa Timur dalam kondisi cukup dan aman. Untuk itu ia meminta masyarakat tidak panik atau membeli BBM secara berlebihan (Panic buying).

Baca Juga  Pertamina Patra Niaga Raih Sertifikasi Internasional Distribusi SAF

Khofifah mengatakan, pihak Pertamina melalui Pertamina Niaga Jatimbalinus telah menjamin bahwa stok BBM di wilayah Jawa Timur dalam posisi cukup. Dimana rata-rata berada di posisi dari 10 sampai sekitar 30 sampai 40 hari. Artinya semisal ada gangguan, stok BBM masih bisa bertahan sampai 30 hari ke depan.

“Tidak hanya stok yang aman, pihak Kepolisian maupun TNI telah menjamin bahwa proses distribusi baik BBM maupun Elpiji ini akan dijaga keamanannya dengan baik sehingga tersalurkan dengan lancar,” katanya.

“Bahwa hasil koordinasi kami dengan Pertamina sampai dini hari tadi kemudian rakor yang baru saja ini, sekali lagi kami pastikan stok BBM dan Elpiji di Jatim aman. Masyarakat mohon tenang dan kami menjamin ibu-ibu bisa mendapatkan elpiji 3 kg dengan baik,” imbuhnya.

Baca Juga  Pemerintah Batalkan Pembatasan BBM Bersubsidi Berdasarkan Kapasitas Mesin

Berdasarkan data dari Pertamina Niaga Jatimbalinus, Kab/kota di Jatim pengguna pertalite tertinggi adalah Kota Pasuruan dimana real vs kuota YTD sebesar 147%. Kemudian kab/kota di Jatim pengguna solar JBT tertinggi yakni Kota Malang dimana real vs kuota YTD sebesar 129%. Sedangkan Pengguna LPG tertinggi di Jatim yakni Kab. Pacitan dimana real vs kuota YTD sebanyak 108%. (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *