Hari Mangrove Sedunia, PT Smelting Terus Kembangkan Ekosistem Mangrove
Gresik, JP — Pada momen hari mangrove sedunia yang jatuh pada Selasa (26/07) banyak komunitas berlomba menanam mangrove. Dan saat ini, hutan mangrove yang dikembangkan PT Smelting di persisir Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik makin subur dan menjadi ekosistem lingkungan hayati sekitarnya.
PT Smelting, sebagai salah satu perusahaan pengolahan bahan tambang sejak medio 2015 lalu telah mempelopori revitalisasi mangrove di wilayah pesisir Kecamatan Ujungpangkah, tepatnya di muara Bengawan Solo. Tujuannya untuk melestarikan dan mengembangkan ekosistem mangrove yang mampu mencegah abrasi dan menyerap karbon.
Anggota pengurus Pokmas Pangkahkulon, Robach mengatakan, tak kurang dari lima hektare area perairan di kawasan tersebut ditanami mangrove oleh PT Smelting.
“Saat itu Smelting yang memulai menanam, kemudian diikuti perusahaan lain,” papar Robach.
Nah, kini, gugusan mangrove yang ditanam PT Smelting sudah tumbuh besar dan terlihat subur.
“Sudah besar, efektif menahan abarasi,” tutur Robach.
Selain itu, area mangrove yang masuk bagian kawasan ekosistem esensial (KEE) itu menjadi rumah singgah bagi burung migran dengan keanekaragaman hayatinya.
Seringkali juga, kawasan tersebut menjadi tempat riset beberapa peneliti dari perguruan tinggi ataupun dari lembaga konservasi global.
Kepala Bidang BBKSDA Wilayah II Jawa Timur, Wiwied Widodo pada 2021 lalu mengatakan KEE merupakan instrumen pengelolaan yang dapat membuat sejajar dan seimbang antara perlindungan keanekaragaman hayati dengan peningkatan ekonomi masyarakat.
“Instrumen ini dapat diterima masing-masing pemerintah daerah. Tidak mungkin, hanya mengedepankan perlindungan keranekaragaman hayati bila perekonomian masyarakat tidak seimbang,” kata Wiwied. (sat)