Cegah Abrasi, Forkopimda Banyuwangi Tanam Mangrove

Banyuwangi, JP –  Kabupaten Banyuwangi terus melakukan upaya konservasi lingkungan. Salah satunya, dengan melakukan tanam mangrove. Forkopimda dan stakeholder terkait terus menggelar penanaman mangrove dan pohon cemara di sepanjang pantai Banyuwangi.

Kegiatan tanam mangrove 10 ribu pohon dan cemara di kawasan pantai Cemara, Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi. Kegiatan yang diinisiasi oleh Pemkab, Kodim 0825 dan Pelindo Banyuwangi dan diikuti oleh siswa, mahasiswa dan pramuka.

Dalam kesempatan itu, sejumlah perwakilan pelajar serta mahasiswa juga turut menanam pohon untuk konservasi kawasan tersebut.

“Jika sudah tumbuh besar nanti, pohon-pohon ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan kita semua,” jelas Komandan Kodim 0825 Banyuwangi, Letkol Kav Eko Julianto Ramadan.

Baca Juga  PT Telkom dan Pemkot Surabaya Selesaikan Sentra Wisata Kuliner

Dia menjelaskan, salah satu alasan pantai Cemara dipilih sebagai tempat penanaman dua jenis pohon tersebut karena di tempat ini terdapat Pokmaswas dan Pokdarwis. Dengan adanya Pokdarwis dan Pokmaswas, diharapkan meraka akan merawat pohon mangrove dan cemara udang yang ditanam. Sehingga potensi hidup mangrove dan cemara udang yang ditanam akan lebih besar.

“Percuma kalau kita tanam banyak-banyak tapi yang hidup cuma 10 sampai 20 persen. Karena rata-rata seperti itu, mangrove terutama. Kita pilih pantai cemara ini pendekatannya ke sana, yang melibatkan masyarakat sekitar,” tegasnya.

Selain itu, di pantai Cemara ini juga memiliki potensi lain yang tidak kalah menjanjikan. Selain hutan cemara dan hutan mangrove, di tempat ini juga menjadi tempat bertelurnya penyu. Pokmaswas setempat juga penangkaran penyu.

Baca Juga  Bermain di Kandang, Petrokimia Siap Rebut Poin Penuh Proliga

“Tadi kita juga melepaskan tukik. Kurang lebih ada 50 tukik yang kita lepasliarkan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Banyuwangi, Dwiyanto, menyatakan, pantai Cemara ini satu-satunya Ruang Terbuka Hijau sekaligus hutan kota yang sudah ditumbuhi pohon cemara dan sebagian tanam mangrove yang berada di kawasan perkotaan.

“Karena itu kita merevitalisasi, melakukan konservasi lingkungan, tidak hanya tanaman tetapi juga salah satunya adalah tukik,” tegasnya.

Ke depan, lanjutnya, Pantai Cemara fokus menjadi wisata edukasi. Di mana siapapun, perguruan tinggi manapun, yang ingin melakukan penelitian arahnya di sini.

“Begitu juga pihak-pihak yang ingin melakukan pelepasliaran tukik bisa langsung datang ke Pantai Cemara,” ujarnya. (puji)

Baca Juga  September Inflasi Kediri 1,36 Persen, Pemicunya Kenaikan BBM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *