BUMDes Tirto Mulyo Magetan Tawarkan Main Kano di Waduk Pendem
JATIMPEDIA, Magetan – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirto Mulyo di Desa Pendem, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur menghadirkan wahana baru berupa wisata kano di Embung Pendem guna menarik minat wisatawan berkunjung ke embung setempat.
Ketua BUMDes Tirto Mulyo Desa Pendem Rony Pati mengatakan inovasi menghadirkan wahana wisata air kano di Embung Pendem tersebut bertujuan untuk menambah daya tarik wisata sekaligus membuka peluang pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kami berharap keberadaan kano bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke Embung Pendem, sekaligus ikut mendorong UMKM setempat sehingga ekonomi warga sekitar juga berkembang,” ujar Rony di Magetan, Minggu.
Menurutnya, pilihan menghadirkan wisata air kano bukan tanpa alasan. Selama ini, di wilayah Magetan belum ada wisata serupa. Dengan demikian, Embung Pendem menawarkan sesuatu yang berbeda dari destinasi lain.
Untuk menikmati wahana kano tersebut, pengunjung dikenakan tiket sebesar Rp10.000 dengan durasi 20 kali putaran embung. Setiap perahu bisa digunakan dua orang, lengkap dengan pelampung dan pengawasan ketat dari tim pengawas lapangan setempat.
“Ke depan, BUMDes berencana menambah jumlah perahu serta melengkapi area wisata dengan fasilitas kuliner. Kami akan terus mengembangkan wahana dan fasilitas lain agar wisatawan merasa lebih puas,” katanya.
Sesuai data, Embung Pendem dibangun pemerintah pusat melalui BBWS Bengawan Solo dengan dana mencapai Rp14,9 miliar yang berfungsi untuk irigasi area pertanian di wilayah Kecamatan Ngariboyo dan Parang yang rawan kekeringan saat kemarau.
Embung Pendem mampu menampung air hingga 100 ribu meter kubik dan bisa mengairi sawah di tiga desa dua kecamatan yakni Desa Ngariboyo dan Pendem di Kecamatan Ngariboyo serta Desa Joketro, Kecamatan Parang.
Selain Embung Pendem, BBWS Bengawan Solo juga membangun embung lain di wilayah sekitar yang juga berfungsi untuk irigasi pertanian di wilayah rawan kekeringan. Embung lainnya yang dibangun di area Ngariboyo antara lain Embung Titang Krajan di Desa Baleasri, Embung Selotinah dan Embung Klumpit di Desa Banyudono.
Dalam perkembangannya, fungsi sejumlah embung tersebut tidak hanya sebagai irigasi, namun juga untuk wisata, sehingga mampu menggerakkan perekonomian warga setempat. (sat)