Bulog Siapkan Beras Bansos 400 Ribu Ton

Jakarta, JP –  Badan Usaha Logistik (Bulog) menyiapkan bantuan sosial sebesar 400.000 ton beras kepada kelompok masyarakat rentan rawan pangan. Ini sebagai langkah antisipasi pemerintah dalam mitigasi risiko terhadap kerawanan pangan akut.

Dirut Perum Bulog Budi Waseso yang akrab disapa Buwas mengatakan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyiapkan budget sebesar Rp 4,8 triliun guna mengantisipasi terjadinya dampak krisis pangan global.

“Sedianya budget tersebut akan dialokasikan kepada Perum Bulog untuk menyalurkan bantuan sosial sebesar 400.000 ton beras kepada kelompok masyarakat rentan rawan pangan,” kata Budi Waseso yang akrab dipanggil Buwas.

Diakui, pihaknya belum dapat menjelaskan teknis program bantuan yang dimaksud. Sebab, pemerintah belum secara resmi merilisnya. Hanya saja, melihat kondisi geopolitik dan ancaman krisis pangan global, Presiden Jokowi menekankan agar Perum Bulog memperkuat penyaluran beras kepada masyarakat.

Baca Juga  PLN Tanam 5.000 Bibit Mangrove di Teluk Pangpang Banyuwangi

“Tapi, kita belum tahu apakah nantinya bersifat bantuan murni atau bantuan yang sifatnya masyarakat kurang mampu membeli beras misalnya Rp 6.000 per kilogram (kg). Tapi, pemerintah belum memutuskan,” ujar Buwas.

Karena itu, terkait apakah penyaluran bantuan beras tersebut berada di bawah kantor Menteri Koordinator Perekonomian yang langsung menugaskan Perum Bulog menyalurkan beras atau di bawah program Kementerian Koordinator Bidang Manusia dan Kebudayaan (Menkomavers) cc Kementerian Sosial.

Pada tahun 2021, Perum Bulog ditugaskan menyalurkan bantuan beras sebesar 200.000 ton kepada penerima Bantuan Sosial Tunai dan Program Keluarga Harapan (PKH). Penyaluran beras ini merupakan bagian dari bantuan pemerintah kepada masyarakat termasuk petani yang terdampak  ekonomi akibat pandemic Covid-19,

Baca Juga  Sekda Gresik Ajak Sinergi dan Kolaborasi Antar Sektor

Mantan Kabareskrim RI ini menambahkan posisi stok beras pemerintah di gudang Bulog mencapai 1,1 juta ton. Dia meyakini di posisi beras sebesar itu mampu untuk memenuhi kebutuhan bagi program bantuan sosial masyarakat sekaligus menahan gejolak harga beras di pasar.Hal ini dari keterlibatan Bulog sejak awal pandemic melalui penyaluran beras pada program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH). (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *