Berhasil Turunkan Emisi Karbon, Pertamina di Peringkat 15
Pekanbaru, JP – Dalam sepuluh tahun terakhir, Pertamina berhasil menurunkan emisi karbon 6,8 juta ton ekuivalen CO2. Penurunan Ini menurunkan tingkat risiko Pertamina dan membawa Pertamina ke peringkat 15 dunia di antara perusahaan migas.
Dirut Pertamina Nicke Widyawati di Lapangan Duri, Pertamina Hulu Rokan, Senin (8/8) mengungkapkan, Pertamina meraih peringkat ke-15 dari 252 perusahaan yang bergerak di industri migas awal tahun 2022. Pertamina di klaster yang sama dengan perusahaan kelas dunia seperti Repsol, ENI, PTT Thailand, dan Total Energies. Peringkat Pertamina lebih baik dibanding BP, Exxon, dan Chevron.
Menurutnya, saat ini, sekitar 93% kegiatan PT Pertamina (Persero) masih di energi fosil. Dengan memproduksi minyak mentah 161.000 barel per hari (bpd), emisi karbon yang dihasilkan Pertamina Hulu Rokan (PHR) tentu cukup besar. Untuk mengurangi emisi karbon, Pertamina akan melakukan tiga hal, yakni energy mixed, energy efficiency, dan nature based solution.
“Nature based solution. Kita harus menyisihkan sebagian dana untuk menanam pohon,” kata Nicke. Menurut dia, setiap jengkal tanah harus ditanami pohon yang tinggi dalam penyerapan emisi karbon. Dan, ketika ada carbon trading, tanaman yang tinggi emisi karbon akan menghasilkan uang.
Dikatakannya, Pertamina terus meningkatkan bauran energi (energy mix) mulai dari sisi hulu, kilang, hingga stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Langkah yang dilakukan saat ini dengan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di semua lini bisnis Pertamina. “Kita terus tingkatkan energy mix mulai dari pekarangan rumah sendiri. Kita sebar dengan PLTS,” ujarnya.
Di Wilayah Kerja (WK) Rokan sedang dibangun PLTS yang mampu menghasilkan daya 25 megawatt peak (MWp). Pembangkit yang menempati lahan seluas 28,16 hektare itu berada di tiga lokasi yaitu Rumbai, Duri dan Dumai Camp. (eka)