Jaga Ekonomi Pesisir, PTP Non Petikemas Tanam Bibit Mangrove

JATIMPEDIA, Medan – PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas), sebagai bagian dari Pelindo Multi Terminal (SPMT) Group, berperan aktif dalam penanaman 11.000 bibit mangrove di pesisir Medan, Sumatera Utara, demi menjaga ekosistem pesisir dan kelestarian lingkungan berkelanjutan.

Direktur SDM Pelindo Multi Terminal Edi Priyanto mengatakan, aksi itu merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang diwujudkan melalui komitmen perusahaan dalam mendukung pelestarian lingkungan serta pengendalian perubahan iklim melalui rehabilitasi ekosistem.

“Penanaman dilakukan di kawasan seluas 5,5 hektare di Danau Siombak, Medan. Ini merupakan rangkaian peringatan Hari Pelindo ke-4 tahun 2025 yang mengusung tema Pelabuhan Hijau Masyarakat Sejahtera,” kata Edi dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga  Peringati Hari Kartini, Srikandi PLN Jawa Timur Gelar Aksi Sosial di Bidang Pendidikan hingga Kesehatan

Penanaman dilakukan melalui kolaborasi dengan Yayasan Lentera Pertiwi Sumatera yang berpengalaman dalam bidang lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat.

Menurut Edi, untuk menjaga lingkungan dibutuhkan keterlibatan berbagai pihak baik pemerintah, komunitas, mahasiswa, maupun masyarakat.

Ke depan, Pelindo Multi Terminal juga akan mengembangkan kawasan Danau Siombak sebagai pusat pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat.

“Dengan menggandeng institusi pendidikan dan masyarakat, harapannya Danau Siombak dapat menjadi role model pengelolaan sampah yang berkelanjutan sekaligus memberikan dampak positif bagi kehidupan warga sekitar,” jelas Edi.

Sementara itu, Senior Manager Sekretaris Perusahaan PTP Nonpetikemas Fiona Sari Utami menambahkan, keberadaan ekosistem mangrove tidak hanya menjaga keseimbangan lingkungan, tetapi juga memberi dampak langsung bagi masyarakat.

Baca Juga  SPMT Berangkatkan 400 Pemudik Gratis ke Kampung Halaman

“Kami di PTP Nonpetikemas melihat program ini sebagai wujud nyata sinergi antara bisnis kepelabuhanan dan kepedulian lingkungan,” kata Fiona yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Menurutnya mangrove berfungsi sebagai benteng alami dari abrasi, menjadi habitat biota laut, serta menghadirkan peluang ekonomi baru bagi warga sekitar.

“Dengan menanam mangrove, manfaat yang dihadirkan tidak hanya dirasakan sekarang, tetapi juga diwariskan untuk generasi mendatang,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Seksi Kelembagaan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Wampu Sei Ular, Komaruddin menilai kolaborasi itu menjadi bukti nyata pentingnya sinergi lintas pihak dalam menjaga kelestarian alam. (cin)