Pemkab Kediri Pantau Persediaan LPG Subsidi
JATIMPEDIA, Kediri – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) menggelar inspeksi mendadak ke sejumlah pengecer hingga agen LPG di wilayahnya, pada Selasa (4/2/2025).
Pada sidak tersebut, Yanuar Kriswiratmoko, Wakil Direktur PT Srijoyo Shakti, perwakilan salah satu agen LPG, di Desa Gogorante, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, menjelaskan, saat ini kebijakan terkait distribusi LPG selalu mengalami perubahan sewaktu-waktu.
“Pada Selasa pagi sekitar pukul 09.00 WIB kami dapat instruksi dari Pertamina, agen bisa mengoptimalkan 10 persen dari total peredaran LPG selama satu bulan, untuk disalurkan kepada pengecer. Lalu, info ini langsung kami sosialisasikan kepada setiap pangkalan,” kata Yanuar Kriswiratmoko (Koko), saat sidak tersebut.
Padahal, ungkap Koko, per awal Februari 2025 sempat berlaku kebijakan pelarangan pembelian LPG subsidi di tingkat pengecer. Namun, sekarang diharapkan distribusi komoditas tersebut semakin meluas di tengah masyarakat.
“Sampai sekarang, di wilayah kami terdapat 20 pangkalan dan semua stok elpiji dalam kondisi yang aman,” ujarnya.
Pada sidak tersebut, Samsul Hadi, pemilik Pangkalan LPG di Desa Gempolan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, mengaku, pihaknya justru belum mengetahui adanya kebijakan terbaru bahwa per hari ini kalangan pengecer mulai bisa menjual elpiji untuk masyarakat.
“Informasi terakhir yang saya tahu sejak 1 Februari ini, pengecer tidak boleh jual elpiji dan itu berlaku sampai sekarang. Namun sekarang saya baru tahu dari Bu Tutik, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Kediri yang hari ini meninjau ketersediaan elpiji bersubsidi,” ucapnya.
Menanggapi kondisi itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Disdagin Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih meminta, kepada pihak agen agar terus menyosialisasi informasi tentang kebijakan baru terkait penyaluran elpiji tiga kilogram.
“Tadi saya juga sempat kaget, ada pangkalan elpiji yang belum tahu tentang aturan baru bahwa pengecer boleh menjual elpiji kembali. Tapi setelah diedukasi, nanti pihaknya bisa meneruskan informasi ini sehingga masyarakat tidak perlu resah,” katanya.
Sebagai informasi, secara umum dari pantauan pada sidak di tingkat agen, pangkalan, dan pengecer, terlihat persediaan elpiji subsidi sangat aman. Namun juga ada beberapa masyarakat di Kecamatan Grogol, Kepung, dan Semen yang dikabarkan mengalami kelangkaan serta, ada beberapa agen yang stoknya kosong.
Akan tetapi, setelah dipastikan ke sejumlah agen elpiji, maka dijamin pada Selasa sore sudah ada pengiriman elpiji ke lokasi tersebut. Di samping itu, dengan adanya kebijakan baru tentang penyaluran elpiji bersubsidi ini, maka Pemda setempat terus melakukan pengawasan ketat di tengah masyarakat. Tujuannya, agar penggunaan elpiji melon tersebut dapat tepat sasaran.(sat)