Garuda Segera Datangkan 8 Armada Baru Tahun Ini

JATIMPEDIA, Jakarta – PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berencana menambah sebanyak delapan pesawat refurbish pada tahun ini melalui skema sewa (lease) secara bulanan.

Operational expenditure (opex) untuk biaya sewa kedelapan pesawat tersebut ditaksir mencapai Rp 767 miliar dalam setahun. Hadirnya delapan pesawat refurbish ini sekaligus menggenapi total armada Garuda dari 72 menjadi 80 pesawat.

“Biaya sewa per pesawat sekitar US$ 200-500 ribu per bulan,” ucap Direktur Keuangan Garuda Indonesia Prasetio selepas konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Tangerang baru-baru ini.

Dengan asumsi nilai kurs rupiah terhadap dollar AS Rp 16.000, maka dalam setiap bulan, maskapai pelat merah tersebut menggelontorkan opex maksimal Rp 8 miliar per pesawat dan dalam setahun mencapai Rp 767 miliar untuk biaya sewa delapan pesawat.

Baca Juga  Gudang Garam (GGRM) Bukukan Laba Rp 5,32 T di 2023

Delapan pesawat refurbish yang akan disewa GIAA ini terdiri dari empat pesawat berbadan kecil (narrow body) dengan jenis Boeing 737-800NG dan empat pesawat berbadan lebar (wide-body) berjenis Boeing 777-300ER dan Airbus 330-300 masing-masing dua unit.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, belum bersedia menyebutkan secar rinci lessor mana yang bakal menjadi mitra GIAA untuk menambah delapan pesawat melalui skema sewa tersebut. “Belum, sabar,” jawab Irfan.

Menurut dia, rencana Garuda menambah sewa delapan pesawat refurbish ini masih dalam progres karena ada beberapa detail yang mesti perseroan selesaikan secara internal.

“Kami berharap, sebelum Oktober 2024 delapan pesawat itu sudah bisa tiba dan beroperasi. Tapi, saya ingin tegaskan, ini bukan pesawat baru. Ini adalah pesawat refurbish. Jadi layak terbang,” terang Irfan.

Baca Juga  Bantu Pemerintah Atasi TB, PT Smelting Dapat Penghargaan dari ADINKES

Meski pesawat refurbish, Irfan memastikan, Garuda telah mengajukan persyaratan yang cukup panjang kepada leasing company pesawat-pesawat tersebut. Mengingat, pesawat-pesawat ini nantinya bersifat sewa dan bukan dimiliki langsung oleh Garuda.

“Jadi, secara capital expenditure (capex) gak terlalu berdampak dan kami biasanya seperti pesawat-pesawat yang kami punya semua, ini kami bayar bulanan. Jadi, itu sudah kami harapkan bisa menambah jumlah pesawat di Garuda sehingga bisa melayani dan menambah frekuensi di rute-rute yang kami rencanakan,” tutur Irfan. (raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *