BPS : Inflasi Tahunan April 2024 Tembus 3%
JATIMPEDIA, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada April 2024 terjadi inflasi tahunan sebesar 3%. Penyumbang utama inflasi April 2024 secara tahunan adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,98%.
“Inflasi year on year pada april 2024 adalah 3% atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 103,3 pada April 2023 menjadi 106,4 pada April 2024,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Kantor BPS pada Kamis (1/5/2024).
Berdasarkan kelompok pengeluaran inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yaitu 7,04% dengan andil 1,98% terhadap inflasi April 2024. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras, daging ayam ras, bawang merah, tomat, sigaret kretek mesin, bawang putih, dan cabai merah.
Selanjutnya adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami inflasi tahunan sebesar 4,31% pada April 2024 atau terjadi kenaikan indeks dari 104,07 pada April 2023 menjadi 108,56 pada April 2024. Kelompok ini pada April 2024 memberikan andil inflasi tahunan sebesar 0,26%.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu emas perhiasan sebesar 0,18%. Subkelompok yang mengalami inflasi tahunan tertinggi, yaitu subkelompok perawatan pribadi lainnya sebesar 10,44% dan terendah yaitu subkelompok perlindungan sosial sebesar 0,51%.
Berikutnya yaitu kelompok pengeluaran penyediaan makanan dan minuman/restoran yang mengalami inflasi tahunan sebesar 2,47% atau terjadi kenaikan indeks dari 102,68 pada April 2023 menjadi 105,22 pada April 2024. Kelompok ini pada April 2024 memberikan sumbangan inflasi tahunan sebesar 0,25%.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi tahunan, yaitu nasi dengan lauk sebesar 0,05%. Sementara kelompok ini pada April 2024 memberikan andil inflasi tahunan sebesar 0,03%. Kelompok ini terdiri dari 1 subkelompok, yaitu subkelompok jasa pelayanan makanan dan minuman yang mengalami inflasi tahunan sebesar 2,47%.
Bila dilihat berdasarkan wilayah, BPS mencatat dari 38 provinsi yang dipantau semua provinsi mengalami inflasi. Dengan inflasi tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 4,65% sedangkan inflasi terendah terjadi di Provinsi Papua dengan inflasi sebesar 1,78%.
Bila dilihat menurut komponen tekanan inflasi komponen harga bergejolak masih tinggi dan memberi andil terbesar. Dari hasil pendataan BPS terlihat bahwa tekanan inflasi komponen harga bergejolak mengalami penurunan namun masih tinggi. Inflasi tahunan pada komponen harga bergejolak sebesar 9,63% dan memberikan andil inflasi tahunan 1,53%. “Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah beras, daging ayam ras, bawang merah, tomat, bawang putih, cabai merah, dan telur ayam ras,” kata dia.
Kedua yaitu komponen inti secara tahunan sebesar 1,82% dan memberikan andil inflasi tahunan sebesar 1,17%. Komoditas yang memberikan andil inflasi pada April 2024 diantaranya adalah emas perhiasan, gula pasir, nasi dengan lauk, biaya kontrak rumah, dan biaya sewa rumah.
Ketiga yaitu inflasi komponen harga diatur pemerintah sebesar 1,54% dan memberikan andil inflasi tahunan sebesar 0,3%. Tekanan inflasi tahunan komponen harga diatur pemerintah lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah sigaret kretek mesin, tarif angkutan udara, sigaret kretek tangan, dan sigaret putih mesin.(raf)