159 Jemaah Haji Asal Jatim Wafat, Terbanyak Seluruh Indonesia
Surabaya, JP – Jemaah haji asal Jawa Timur yang meninggal dunia di Tanah Suci terbanyak se-Indonesia. Yakni mencapai 159 orang atau 21 persen. Sedangkan total jemaah haji yang meninggal se-Indonesia 740 orang.
Karena itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Surabaya mengusulkan pemeriksaan kesehatan dilakukan sebelum calon jemaah melakukan pelunasan biaya haji.
Kepala PPIH Debarkasi Embarkasi Surabaya Husnul Maram mengatakan, pihaknya akan mengusulkan pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji (CJH) setelah mendapat kuota keberangkatan haji tahun 2024. “Setelah dinyatakan mampu secara fisik dan mental oleh dinkes dan kemenag baru melunasi biaya haji,” kata Maram, Jumat (28/7).
Menurut dia, pemeriksaan kesehatan CJH sebelum berangkat ke Tanah Suci selama ini kurang maksimal. Sebab, waktunya terlalu singkat. “Meskipun di embarkasi layak terbang, ketika di sana (Arab Saudi) beda kondisinya. Nah, kondisi seperti ini yang harus diantisipasi,” terang pria yang juga Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur.
Maram menyebut, rata-rata jemaah haji yang meninggal dunia mempunyai riwayat penyakit dan kelelahan selama berada di Tanah Suci. “Mudah-mudah tahun depan ada kebijakan baru untuk jemaah haji. Sebab, ibadah haji lebih banyak menggunakan fisik,” katanya.
Jemaah haji asal Jawa Timur yang meninggal dunia mencapai 159 orang, Nusa Tenggara Timur (NTT) 4 orang, dan Bali 1 orang. Jemaah meninggal dunia di pesawat 2 orang, dan 1 orang meninggal ketika tiba di Bandara Internasional Juanda.
Selain itu, menurut Maram, pihaknya mengusulkan baju jemaah saat kedatangan sebagai baju ganti. “Selama ini baju kedatangan dibantu oleh Ibu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa,” ungkapnya.
Tak hanya itu. Ketersediaan pamper untuk jemaah lansia masih minim. “Pamper juga perlu ditambah baik keberangkatan, di Tanah Suci, sampai di kepulangan juga diperlukan. Jadi, semua akan dievaluasi agar lebih baik lagi,” ujarnya.(cin)